CHAPTER |10|

8 3 0
                                    

Sesampainya di rumah Chelena langsung pergi ke kamarnya kembali mengurung dirinya di kamar, Chelena mengabaikan Helena begitu saja karena kesal. Ia pun langsung membaringkan dirinya di atas tempat tidurnya dan langsung mengeluarkan ponsel dari tasnya.

Michelle Aqilla

Chell..

Kenapa?

ada kecelakaan disekolah

Hah? Serius?
Kecelakaan gimana
maksudnya?

Iya, tadi aku kena bola
Basket sampai pingsan

Tunggu, bentar, kita
Telponan aja deh biar jelas...

MICHELLE CALLING....

“Hallo, baby” sapa Michelle dari seberang sana.

“Hallo....” Jawab Chelena dengan nada sedihnya.

Iya, Chelena memang sedih dan kesal karena kejadian tadi ditambah lagi dengan respon berlebihan yang ditunjukan oleh Helena. Ini baru Momynya saja, kalian pasti sudah bisa tebak bagaimana respon yang akan di tunjukan oleh Dadynya. Saat ini ia lebih memilih mencurahkan isi hatinya kepada sang sahabat yang akan selalu mendengarkannya dan akan selalu membuat hatinya tenang dan merasa nyaman kembali.

“Are you okey? Have been taken to the doctor?” tanya Michelle yang juga khawatir.

“Hmm.... i’m okey, aku sih udah di obatin tapi tidak pergi ke rumah sakit” jawab Chelena masih dengan nada sedih dan kecewanya.

“Eh? Kenapa?”

“Kan di UKS ada dokter penanggung jawabnya” jawab Chelena masih dengan nada sedihnya.

“Ahhh....” Michelle mengerti apa yang di maksud oleh Chelena jadi ia hanya mengangguk angguk mengerti, “terus gimana? Apa yang dokternya bilang ke kamu? kamu baik baik saja 'kan?” tanya Michelle kembali

“Iya, gak ada masalah serius kok. Ya, yang justru ngebuat ini jadi masalah itu Momy, siapa lagi.”

Dari seberang sana Michelle hanya mengangguk angguk paham. Ia tahu persis apa yang selalu di alami oleh sahabatnya, jadi bagi Michelle sudah tidak aneh jika Helena berbuat demikian.

Dulu hal serupa pernah terjadi dan hasilnya sama, Helena langsung membawa Chelena pulang kerumah dan diobati di rumah, seolah-olah Helena tidak pernah mempercayai orang lain.

Justru tingkat keprotektif dari Helena itu sudah tidak seperti dulu. Dulu Chelena diperlakukan lebih ketat lagi, kalian tahulah bahwa Chelena memiliki pengawal pribadi sendiri.

Beberapa menit terus mengalir begitu saja, mereka hanya menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama lewat telepon. Tak terasa matahari ternyata sudah meninggalkan bumi dan di gantikan dengan senyuman bulan yang sangat bercahaya berkat kehadiran bintang di sisinya.

“Non..” panggil sang pembantu dari seberang pintu.

“Iya, ada apa bi?” Chelena langsung mengakhiri perbincangannya dengan Michelle begitu mendengar panggilan tersebut.

“Makanannya sudah siap non.” ucap sang pembantu dengan sopannya.

“Astaga, aku lupa," Chelena tiba-tiba sadar akan sesuatu yang ia lupakan. "Iya bi, Chelena nanti turun. Tapi Chelena mandi dulu ya, bi.”

Chelena yang baru menyadari kalau dirinya belum mandi itupun langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sekaligus melepaskan penatnya, tapi ia tidak berendam dan hanya mandi biasa.

SECRET STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang