Chapter 4

1.2K 74 0
                                    

"Tadi....Kamu bilang apa?"

"Ya..?"

Tidak hanya May. Semua pelayan yang ada diruangan juga tidak tau apa yang salah dengan itu. Bagi mereka kehidupan seorang Siegfried yang seperti itu, terlihat normal-normal saja.

"Saya mengatakan, bahwa ini adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh Siegfried...."

Sesuatu yang harus dilakukan Siegfried. SIEGFRIED. Kata itu sudah menjadi penjara bagi Leonel seumur hidupnya. Ayahnya, Raphael, dan orang-orang di keluarga ini– mereka semuanya.

"Aku akan pergi ke hutan perbatasan barat sekarang."

"Apa yang anda katakan?"

"Leonel itu masih kecil. Bagaimana bisa dia membawa anak yang seperti itu kedalam tempat yang mengerikan."

Amelia mendorong lengan May, yang memandanginya tidak percaya, kemudian keluar dari kamarnya. Ini sudah jelas pasti tidak lain dan tidak bukan adalah kekerasan pada anak kecil. Raphael Lloyd Siegfried, manusia yang kejam dan tidak memiliki hati nurani seperti itu, tidak memiliki hak apapun untuk merawat seorang anak.

Fakta bahwa dia masih hidup adalah bukti, Leonel masih belum berusia enam tahun. Jika di Korea, dia masih belum masuk sekolah dasar. Tentu saja, meski diibaratkan dia sudah menjadi murid sekolah dasar, bukan artinya dia boleh berpatroli. Orang dewasa saja akan ketakutan jika berada dilingkungan yang seperti itu.

'Ada kemungkinan dia menjadi tokoh antagonis.'

Lingkungan rumah ini sendiri saja sudah menjadi salah satu penyebab untuk menjadi tokoh antagonis. Ini sudah seperti tempat pelatihan menjadi tokoh antagonis. Tidak mungkin manusia bisa tumbuh dengan baik ditempat seperti ini.

"Madam!"

"Yang mulia! Tidak!"

Mereka memanggilnya 'Madam' kemudian 'Yang mulia' mereka benar-benar melakukannya seenak hatinya sendiri. Itu artinya kedisiplinan mereka sangat kurang.

"Hutan perbatasan barat....hutan perbatasan barat....!"

Itu adalah tempat berbahaya. Dia sangat tau itu. Sebuah tempat dimana iblis muncul, sebuah tempat yang menantang nyali bertahan hidup bagi orang biasa. Jika manusia masuk, mereka tidak bisa keluar dari hutan tanpa terluka.

Dan sekarang, bajingan gila Raphael Lloyd Siegfried membawa putranya sendiri, anak yang masih kecil, kedalam tempat seperti itu.

"Anda ingin pergi kemana?"

"Huh..?"

Saat dia menuruni tangga, dia mendengar suara berat yang memanggilnya. Saat dia menengokkan kepalanya, ada pria berambut hitam dan bermata coklat berdiri disana. Dia berekspresi datar seolah menyaratkannya untuk pergi yang jauh.

"Aku mau pergi ke hutan perbatasan barat."

"Kenapa Anda ingin kesana?"

Siapa sih sebenarnya pria ini? Walaupun dia sudah membaca novelnya, dia tidak ingat semua sifat dari setiap karakter. Dia bahkan tidak bisa mengenali May, satu dari beberapa pelayan, dengan satu pandangan mata saja. Oleh sebab itu, artinya dia juga tidak tau siapa pria yang didepannya ini.

"Kenapa aku ingin kesana....? Tentu saja, untuk menemui Leonel..."

"Hutan perbatasan barat itu berbahaya. Itu bukan tempat untuk orang seperti yang mulia Grand Duchess kunjungi."

Meskipun begitu, pria ini memanggilku dengan benar, panggilan 'Yang mulia Grand Duchess'. Setidaknya ada satu orang di rumah ini yang waras.

"Dan jika anda pergi, Yang mulia Grand Duke tidak bisa bertemu dengan Yang mulia Grand Duchess."

Please Divorce Me Villain, I'll Raise the Child AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang