Chapter 19

662 40 0
                                    

"Leonel? Apa yang....?"

"Ibu."

Kenapa anaknya menangis saat dia kembali dari pergi keluar? Wajah Leonel berkerut seperti dia mengalami kesedihan yang mendalam. Amelia mengepalkan telapak tangannya dan menyipitkan ujung matanya, tidak bisa menahan kemarahannya. Dia tidak tau apa yang terjadi saat dia sedang pergi, tetapi siapa yang sudah membuat Leonel seperti ini?

"Siapa yang melakukan ini? Siapa yang menyakitimu?"

Amelia segera duduk dibawah dan menarik wajah Leonel mendekat, mengusap air matanya. Leonel adalah anak yang jarang menunjukkan emosinya jika bukan saat-saat yang penting. Tetapi melihat Leonel menangis tersedu-sedu seperti ini, dan wajahnya terlihat begitu berantakan?

"Leonel, berhenti menangis dan beritau mama apa yang terjadi?"

"....."

Dia bahkan tidak bisa berbicara, hanya sesenggukan tanpa bisa mengekspresikan ketakutannya. May, Raphael, Edward? Ada banyak orang yang terlintas di benaknya membuatnya kesulitan untuk menebaknya. Di Dalam kastil ini, tidak ada siapapun yang berani mengabaikan Leonel.

"Leonel?"

Amelia menggigit bibirnya pada pandangan Leonel yang memegang gaunnya dengan erat. Dia tidak menduga akan ada kejadian bertolak belakang seperti ini. Leonel adalah pewaris keluarga Siegfried, dan dia pikir tidak akan yang berani secara terbuka menyiksa Leonel.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Cepat pergi dan bawakan handuk!"

"Ya, iya!"

Bahkan saat dia dengan lembut mengusap pipinya dengan handuk dingin, mulut Leonel tetap tertutup rapat. Sama seperti saat mereka masuk kedalam kastil. Dia hanya memegang tangan Amelia, tidak melakukan apapun.

"Leonel?"

Amelia merasa bersalah hanya dengan menatap Leonel, jadi dia diam-diam mengusap pipi Leonel. Ini akan lebih baik jika Leonel memberitahunya apa yang terjadi.

"Ibu."

"Kenapa kamu menangis?"

Seorang anak, yang, sampai kemarin, memanggilnya mama meskipun dia malu, tiba-tiba memanggilnya ibu. Apa seseorang mengatakan sesuatu pada Leonel?

"Aku pikir ibu meninggalkan aku."

"Apa?"

Mata ungu Amelia terbelalak pada apa yang dia dengar.

"Aku pikir ibu menelantarkan aku...."

Itukah kenapa dia bisa menangis menyedihkan seperti itu. Amelia tidak tahu darimana mulai menjelaskan. Meskipun dia menjamin bahwa dirinya tidak akan pernah melakukan hal seperti itu, pasti akan sulit bagi Leonel untuk percaya.

"Aku berjanji aku tidak akan pernah melakukan itu."

"Tapi..... Ibu tidak biasanya pergi keluar."

"Leonel."

Amelia, yang bukan seseorang yang sering keluar rumah, bisa mengerti kenapa Leonel salah paham. Para pelayan juga terkejut saat dia mengatakan akan pergi keluar.

"Apa aku terlihat seperti orang yang akan meninggalkanmu tanpa mengatakan apapun?"

".....Tidak."

"Leonel?"

"Itu karena aku cemas. Aku.... aku.... anak yang tidak diinginkan."

Anak yang tidak diinginkan? Aku sangat ingin segera menolak itu, tetapi aku tidak bisa. Lagipula, Amelia memanggil Leonel adalah setengah Siegfried yang tidak berguna.

Please Divorce Me Villain, I'll Raise the Child AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang