Chapter 43

354 27 0
                                    

"Apa....?"

"Ayo kita melarikan diri."

Ini memang benar saat orang terpojok, mereka akan kehilangan alasan. Amelia saat ini sedang tidak berada pada akal sehatnya.

"Ayo kita segera melarikan diri...."

"Ibu?"

"Kita harus keluar dari disini dengan cepat."

Amelia tidak bermaksud untuk benar-benar melarikan diri, tapi dia ingin keluar dari tempat ini sesegera mungkin. Dia menggenggam tangan Leonel dan mulai berjalan dengan cepat. Jika ada keterlambatan sedikit saja, Raphael mungkin akan muncul dari tempat yang tidak diduga.

"Grand Duchess....!"

Amelia merasa para pelayan mengikuti dia dari belakang tapi dia tidak peduli. Hanya ada satu pemikiran dikepalanya, mereka harus segera pergi saat ini juga.

"Jalan sekarang juga."

"Ibu, ibu sudah mengalami kesulitan."

Amelia tidak ingin menunjukkannya kepada anaknya, tapi ini tidak dapat dihindari. Kenyataannya dia cemas. Dia takut jika segalanya berlanjut seperti ini, dia akan berakhir menghabiskan sisa hidupnya terjebak didalam kastil ini, seperti keinginan Raphael.

"Tidak bukan seperti itu..... Ibu baik-baik saja."

Terima kasih karena kereta kuda mereka perlahan-lahan berangkat, Amelia menghela nafas lega. Saat ini dia baru merasa seperti hidup lagi. Hanya berada didalam kereta kuda sudah membuatnya selega ini.

"Ah, benar juga Leonel.... Ibu tidak benar-benar bermaksud untuk kita melarikan diri dari Siegfried. Kamu tahu itu kan, Leonel?"

"Iya, aku tahu."

"Ibu tidak pernah keluar lagi selama beberapa saat dan ibu butuh sebuah langkah perubahan...."

Jika dia benar-benar berencana untuk melarikan diri, dia tidak akan melakukannya seperti ini. Sekarang saat mereka sudah diluar, Amelia merasa hidup. Membuka jendela, udara dingin yang masuk terasa menyegarkan.

"Haruskah kita berhenti di toko kue kemudian pergi ke kongsi dagang bersama?"

"Kongsi dagang Chester?"

Amelia mengangguk menandakan 'Iya'. Angin yang membelai pipinya terasa menenangkan. Hanya beberapa hari disiksa oleh orang itu membuat tubuh dan pikirannya lelah.

"Iya, kamu juga harus melihat senjata sihir. Ibu menyimpannya disana."

Lebih baik menyimpan senjata sihirnya di kongsi dagang agar Leonel mudah menemukannya nanti.

"Ibu mungkin juga akan melakukan sedikit berbelanja. Haruskah ibu membelikan beberapa baju untuk putra ibu ini?"

Amelia berencana untuk melakukan beberapa kegiatan belanja biasa hari ini. Lagipula, dia sudah mengumpulkan beberapa anggaran pribadi yang belum digunakan. Amelia menghabiskan anggaran pribadinya hanya untuk bermain dan jalan-jalan bersama dengan Leonel.

"Aku baik-baik saja...."

Leonel menggelengkan kepalanya dengan wajah memerah, dan bibir Amelia melengkung ke atas. Leonel sangat imut sampai dia bisa pingsan karena keimutannya. Pipi yang lembut itu, aroma unik bayi yang hanya dimiliki oleh Leonel. Leonel adalah tempat peristirahatan dan ketenangan Amelia.

"Kalau begitu, haruskah kita pergi berkencan hari ini?"

"....Iya!"

Saat Amelia pertama kali menggunakan kata 'kencan', Leonel terlihat sangat malu dan senang. Sekarang Leonel menjawabnya dengan sedikit api keberanian, yang membuat Amelia tertawa.

Please Divorce Me Villain, I'll Raise the Child AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang