Detail antara Raphael dan Amelia tidak disebutkan didalam novel, tetapi hanya melihat tingkah laku para pelayan, dia bisa menggambarkan secara umum bagaimana hubungan Amelia dan Raphael. Amelia mungkin akan menjadi marah. Dia adalah seorang wanita yang akan menghancurkan barang-barang. Dia pasti sudah melemparkan bantal atau sesuatu, benarkan?
Itulah mengapa para pelayan menutup kedua matanya seperti itu.
"Apa yang kalian lakukan? Bukankah kalian harus pergi keluar?"
"Iya, uh.....iya."
Ann dan jane, yang bergerak seperti sebuah robot yang rusak, segera meninggalkan kamarnya. Ini sepertinya mereka ketakutan jika dia akan berubah pikiran. Ini cukup menyedihkan untuk melihat mereka putus asa ingin keluar untuk menghindari kemarahan Amelia.
"Tidak perlu melakukan hal seperti itu."
Dia lebih memilih jika Raphael tidak akan datang. Tapi mungkin tidak dengan Amelia asli. Kenapa juga Raphael menginap diluar malam ini? Aku pikir kita tidak akan pernah bisa berpisah karena peraturan bodoh itu....
"kenapa dia menahan seseorang jika dia sendiri saja sibuk?"
Setelah menahan Amelia sebelum pergi keluar menuju Chester, saat dia pulang, Raphael menjadi sangat sibuk bahkan sulit melihat wajahnya. Aku tidak mengerti kenapa orang yang sibuk seperti itu bertingkah demikian. Bukankah mereka makan sarapan terpisah? Ada lebih dari satu atau dua poin yang aku tidak mengerti.
Pertama, Raphael tidak memperlakukan Amelia seperti seorang manusia pada umumnya? Dia tidak mungkin tiba-tiba merubah perasaannya. Mungkin mendengarkan laporan kegiatannya saja tidak cukup, dan dia harus secara langsung memantau dirinya untuk meredakan kemarahannya?
"Aku tidak tahu. Aku tidak peduli jika dia bermalam diluar. Sebenarnya, begini lebih baik."
Amelia akhirnya bisa tidur dengan nyaman. Amelia berbaring di tengah-tengah tempat tidur, meregangkan kedua tangannya dan kakinya dengan lebar. Akhir-akhir ini sangat sulit untuk dirinya bisa tertidur, meringkukan badan sampai ditepi tempat tidur, sampai saat ini.
"Aku harap dia tidak akan pernah datang lagi kedepannya."
Amelia tidak tahu jika ini bisa senyaman ini. Kasur yang sempit ini bisa digunakannya untuk berguling-guling. Dia tidak pernah merasakan ini karena Raphael ada disini. Lagipula, manusia itu memiliki badan yang begitu besar. Ditambah, dia bahkan tidak tidur di ujung tempat tidur seperti dirinya.
"Aku harus tidur nyenyak malam ini."
Amelia pada akhirnya bisa tidur nyenyak hari ini.
********
"Grand Duchess? Apa anda sudah bangun?"
"....Iya."
Pagi yang begitu menyegarkan. Aku bahkan tidak bisa menutup mataku sama sekali. Lebih tepatnya, aku tidak bisa tertidur lelap sama sekali. Sakit kepalaku yang berdenyut tidak hilang-hilang. Meskipun malam perlahan berganti cahaya sinar terang matahari, aku sama sekali tidak tidur.
Terlepas dari beberapa kali tertidur sebentar saat tubuhku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku tidak dapat menutup mataku sama sekali. Mataku tidak istirahat sama sekali. Setidaknya saat berbagi tempat tidur dengan Raphael, aku tidak bisa tidur karena aura tekanan yang aku rasakan dari Raphael, tapi situasi saat ini sedikit berbeda.
"Anda tidak bisa tertidur sama sekali?"
"Jangan berbicara sebentar. Itu membuat kepalaku rasanya berputar-putar."
Sakit kepalanya yang mulai agak terasa kemarin semakin memburuk sepanjang malam ini. Saat ini, sampai membuat ekspresi wajahku berkerut tanpa disengaja. Aku bahkan tidak bisa tahan mendengar orang berbicara denganku. Kekurangan tidur dan sakit kepala membuatku sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Divorce Me Villain, I'll Raise the Child Alone
FantasyNovel terjemahan non official tidak 100% akurat Web Novel Bahasa Official Korea Author 성화영 Artist Rta 르타 Associated Names 흑막님, 아이만 키울테니 이혼해주세요 source novelupdate dan salmonlatte English Translator ianthe Aku menjadi karakter tambahan yang menikah de...