6. A Hug

3.3K 187 2
                                    

"Kalian boleh kembali ke kelas, kecuali...cewek yang pake sepatu warna pink."

Sekitar sepuluh orang baik siswa ataupun siswi yang kini tengah baris langsung mengecek sepatu yang melekat di kakinya. Menghela napas lega karena warna hitamlah sepatu yang mereka pakai. Sementara si pemilik sepatu berwarna pink memutar bola matanya malas. Sepatu pink merk Dior-nya kini menjadi pusat perhatian mereka.

"Kalela Lintang Jihana, lo tetap disini. Dan yang lainnya boleh kembali ke kelas." ucap tegas seorang cewek berpenampilan rapih dengan jas almamater Osis kebanggaannya.

Beberapa siswa-siswi dengan penampilan yang tidak lengkap itupun langsung bubar dan melangkah ke kelas masing-masing. Menghela napas lega karena tidak di hukum perkara penampilannya yang kurang lengkap. Entah itu tidak memakai dasi, sabuk ataupun yang lainnya.

"Shit, mereka aja boleh pergi, kenapa gue enggak?"tanya Kalela datar.

Kalela berdiri sekarang bukan karena tertangkap ia telat lagi. Kalela sampai sekolah tepat waktu tapi begitu Kalela memasuki gerbang anak Osis mencegatnya dengan tiba-tiba karena sepatu yang di pakai Kalela tidak sesuai aturan. Seharusnya warna hitam yang harus di pakai ke sekolah, kecuali jika ada mata pelajaran khusus ataupun olahraga.

"Lo buta warna hah? Sepatu yang lo pake warna apa? Pink lagi persis banget kayak anak TK. Sekolah ini punya aturan gak boleh memakai sepatu selain warna hitam kecuali jam olahraga. Dan hari ini lo ngelanggar." tekan Yura, salah satu anggota Osis yang kini sedang menahannya.

Masih ingat Yura? Iya, dia cewek yang kemarin berhadapan dengannya, Cantika dan Sayra.

Kalela yang mudah tersulut emosi karena dikatai pun meradang,"Seenaknya lo ngatain gue ya. Jangan mentang-mentang lo anggota Osis gue jadi takut ya sama lo!"Kalela menaikan volume suaranya. Untung saja suasana sepi sehingga perdebatan keduanya tidak menjadi pusat perhatian.

Yura bersedekap dada sambil menatap Kalela tajam,"Gue bukan sekedar anggota, tapi wakilnya. Dan lo cuma siswi baru disini tapi udah buat masalah. Kemarin telat masuk dan sekarang melanggar aturan. Berani banget lo hah?!"sentaknya tak kalah keras.

Kalela tersenyum manis lalu meniup santai kuku lentiknya yang di cat silver "Gue yang telat dan gue yang ngelanggar, terus masalah buat lo? Sikap gue merugikan lo, kah? Kayaknya enggak deh."

Yura semakin emosi mendengar perkataan Kalela. Anak baru itu sangat menguji kesabarannya dan menurutnya Kalela adalah cewek paling berani selama Yura bertugas sebagai Osis yang sering menghukum siswa-siswi nakal dan tidak taat aturan. Cantika dan Sayra si Queen bullying yang sering ia hukum saja tidak separah ini. Kalela benar-benar parah, setiap kata yang keluar dari mulutnya mampu membuatnya tak berkutik.

"Eits, by the way gue juga merasa gak diperlakuin secara adil disini. Mereka yang udah lo suruh pergi bukannya melanggar aturan juga? Ada yang gak pake dasi, gak pake sabuk, seragamnya dikeluarin, bahkan yang cowok bawa rokok, tapi lo lepasin mereka semua. Yang jadi pertanyaan kenapa cuma gue yang ditahan sekarang? Bedanya sama mereka apa?"rentetan pertanyaan dari Kalela membungkam Yura. Benar, tidak ada yang salah dengan ucapan Kalela. Yura yang kini tengah memutar otak untuk menjawabnya.

Kalela terkekeh remeh,"Ah iya lo mungkin punya dendam sama gue perkara kemarin kan? Utututu wakil ketua Osis ini ternyata pendendam ya, hehe."Dengan santai Kalela angguk-angguk kepala.

"Gak perlu pusing mikirin jawaban, gue bisa nebak kok. Keliatan banget hehe."Kalela menyengir lucu namun manik matanya berkilat tajam.

Yura menggeleng keras,"Gak, pemikiran lo salah. Gue tahan lo karena disini lo sebagai murid baru yang udah semena-mena dan harus dibuat jera. Harusnya kemarin lo juga di hukum tapi karena itu hari pertama makanya guru kasih keringanan buat lo. Kemarin lo aman tapi sekarang jangan harap lo bebas. Sekolah ini punya aturan, karena lo anak baru mungkin belum tau apa aja aturan itu. Sekarang biar gue kasih tau, pertama, serahin dulu sepatu lo itu ke gue!"perintah Yura sambil menunjuk sepatu pink yang dikenakan Kalela.

Pick Me, My Kalela!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang