"Yang lagi kiss bye sambil lambai tangan ke cewek-cewek itu namanya Yoga, Riyoga Byantara. Sebelah dua belas deh kayak Romeo, sama-sama playboy dan suka mainin cewek. Kalau dia gue yakin pacarnya lebih banyak dari Romeo, soalnya kata orang-orang Yoga bisa gaet tiga pacar sekaligus dalam satu harinya." jelas Cantika masih memusatkan pandangan ke lapangan dimana para lelaki itu berdiri.
Pandangan Kalela bukan terpusat pada seseorang yang sedang di jelaskan Cantika, tapi Kalela malah menatap intens interaksi antara Kaizer, Dirgala dan Savion. Ketiga lelaki itu terlihat saling melempar tatapan permusuhan.
"Firhantara Asean, cowok yang berdiri di sebelah kiri Yoga. Firhan itu cowok paling kiyowo di antara mereka. Matanya sipit banget tau, kalau senyum please matanya jadi bentuk bulan sabit." cetus Sayra tersenyum gemas.
"Yang pake kaos hitam terus rambutnya agak gondrong namanya Mierza Aglanta. Cowok yang tadi minta maaf di kelas kita." ujar Cantika.
"Nah terakhir, cowok yang dasinya diikat di kepala namanya Senanta Kael Miselo. Senan itu cowok aneh, tiap minggu ganti warna rambut. Kalau sekarang rambutnya lagi hitam, minggu besok pasti ganti warna." jelas Sayra sambil menggeleng heran.
Kalela mendengus kasar lalu menatap Cantika dan Sayra bergantian, "Udah kan? Gue males berdiri gak jelas disini. Mual banget dengerin cewek-cewek gila pada teriak, udah suaranya cempreng bikin telinga sakit." ketus Kalela lalu mengedarkan pandangannya menatap sekeliling.
"ROMEO COWOK GUE, SEMANGAT SAYANG!"
Kalela menutup kedua telinganya lalu melemparkan tatapan tajam pada gadis yang berdiri tepat di samping Cantika.
"Heh lo, kalau mau teriak-teriak minimal sadar diri dong. Suara lo cemprengnya ngalahin kambing tau gak, bikin telinga sakit." bentak Kalela sambil mencondongkan tubuhnya sedikit pada gadis di samping Cantika.
Gadis dengan kipas lipat di tangannya itu tidak terima di katai oleh orang yang tidak ia kenal, "Anjing lo! Kenal enggak sok ngatain gue. Iri hah karena gue salah satu pacarnya Romeo?" balasnya dengan bangga.
Kalela terkekeh, menjadi salah satunya kok bangga? Dimana harga dirinya sebagai perempuan?
Cantika mengangkat kedua tangannya, "Udah udah udah jangan ribut ya," lerai Cantika.
"Kalela, lihat deh itu Kaizer sama Savion kayak mau berantem gak sih?!" ujar Sayra sambil merangkul bahu Kalela.
Kalela langsung mengalihkan pandangan ke tengah lapangan. Dapat ia lihat Kaizer dan Savion sedang berdiri berhadapan dengan tangan Kaizer yang terlihat mencengkram seragam Savion.
Kalela terpaku, ada apa dengan mereka?
"Yah gue kira Kaizer mau mukul si ketos, penonton kecewa deh." Sayra mendesah kecewa saat Kaizer menjauhkan tubuhnya dari Savion dan kembali berdiri ke posisi semula.
"Arphaloz Gang, itu nama geng mereka." timpal Cantika.
Kalela mengangkat sebelah alisnya, sedikit tertarik?
"Anggotanya banyak banget tapi yang masuk ke inti cuma mereka. Kaizer, dia ketuanya."
"Kaiz janji besok kalau udah besar mau jadi cowok baik-baik dan gak suka pukul-pukul orang."
Kalimat itu muncul tiba-tiba dalam benak Kalela. Sebuah janji yang diucapkan Kaizer kecil padanya beberapa tahun yang lalu.
"Tawuran, balapan, bikin kekacauan, semua itu sering dilakukan sama Arphaloz. Guru pun sampe angkat tangan, mau ngeluarin mereka dari sekolah juga enggak bisa karena ada Dirgala yang juga ikut dalam geng itu." ujar Sayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pick Me, My Kalela!
De TodoGadis itu lebih candu dari apapun! Gadis itu lebih manipulatif dari dirinya sendiri! Gadis itu lebih berbahaya dari psikopat! Psikopat saja kalah, haha. Jika seorang psikopat mainannya pisau, pistol, semurai, belati dan semacamnya tapi gadis itu...