14. LastPaperPlane : Church

797 146 12
                                    

............

Langkah kaki jenjang itu menyusuri setiap koridor mengikuti langkah orang-orang yang ada di depannya. Para siswa baru mulai di arahkan menuju kelasnya.

Dalam perjalanan menuju kelas ini, Lisa selalu memperhatikan keadaan sekitarnya. Bahkan Lisa tahu, bagaimana cara pandang para senior itu melihat adik kelasnya ini.

Tatapan tajam yang mereka berikan terkadang membuat Lisa tertekan. Kini tiba waktunya untuk Lisa masuk ke dalam kelas yang terlihat begitu rapih.

Lisa benar-benar terpana melihat suasana di dalam kelas itu. Belum ada obrolan satu sama lain antara para siswa.

Lisa sempat memperhatikan mereka, dari penampilannya saja bisa terlihat jika mereka terlahir dari keluarga yang sama sepertinya.

Lisa mulai mencari meja yang dimana tertempel nama murid di atasnya. Menghembuskan napasnya perlahan, Lisa mulai mendudukan dirinya.

"Selamat pagi semuanya..."

Suara tegas namun mengalun itu membuat fokus Lisa teralihkan pada siapa yang ada di depan kelasnya. Seorang wanita cantik dengan rahang yang tegas, mengumbar senyuman di hadapan para siswa.

Dengan balutan jas berwarna putih, dia begitu cantik dan menawan berdiri dengan percaya diri dihadapan pada murid-muridnya.

"Selamat datang saya ucapkan pada kalian semua, para siswi yang telah bergabung di sekolah kebanggaan kami semua."

Benar, Lisa baru menyadari jika di dalam kelasnya ini hanya para gadis yang mendominasi. Sepertinya ayah dan ibunya memang sengaja mencari sekolah seperti ini.

"Aku Kim Seo Yeon, wali kelas kalian semua di tahun pertama ini."

Tidak ada yang spesial dari kabar tersebut untuk mereka semua. Wajah para murid itu sangat dingin dan begitu angkuh.

Begitu juga Lisa, dia yang tidak tahu apapun tentang penyambutan wali kelas merasa jika hal seperti ini sangatlah wajar. Lisa menatap wanita tersebut dengan mata yang berbinar, lalu mengingat ucapan Chaeyoung.

Jika wanita yang ada di depan kelas ini adalah wanita baik yang akan membantunya dalam kesulitan dalam belajar.

Wanita berparas dingin dan tegas itu menatap Lisa begitu lekat. Senyuman Lisa seketika hilang, seakan hanya ada Lisa di dalam kelasnya itu dan membuat Lisa canggung dengannya.

Lisa tak mampu menatapnya lebih lama, sedangkan wanita ber rahang tegas itu menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya lalu membuka lembaran kertas di tangannya.

Dia mulai mengabsen satu persatu murid yang hanya diisi oleh lima belas siswi yang memiliki latar belakang keluarga terpandang.

Dari ratusan siswi yang mendaftar, merekalah satu-satunya yang terpilih menjadi siswi di sekolah elite berstandar internasional ini.

Lisa memperhatikan satu persatu temannya sembari mengingat mereka yang akan menjadi teman satu kelasnya itu.

Meja belajar yang mereka dapatkan tidak bersanding dengan teman sebelahnya. Mereka mendapatkan masing-masing satu meja membuat Lisa tidak dapat mencari tahu tentang apapun dengan teman sebelahnya yang terpisah.

"Lalisa, Lee." Dia menekankan kalimat yang di ucapkannya saat mengeja nama Lisa.

Mata elangnya menatap atensi Lisa yang baru saja mengangkat tangannya dengan begitu sopan. Senyuman Lisa sangat merekah, dari banyaknya wajah dingin itu hanya Lisa lah yang menampilkan senyuman itu.

"Aku mendapatkan mu." Ungkap Kim Seo Yeon dalam hatinya meremas kertas di tangannya.

..................

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang