Hampir 24 jam Dokter terus memantau perkembangan bayi yang berada didalam sebuah inkubator. Bayi tersebut lahir dengan normal setelah Dokter berhasil menyelamatkan nyawa Yoo In Na dan juga kandungan yang terpaksa lahir sebelum waktunya.Salah satu bayi perempuan cantik dengan mata yang indah terus menggeliat seakan ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Lee Dong Wook menyentuh kaca yang menjadi penghalang dirinya bersama putrinya itu.
"Lisa. Namamu adalah Lisa,semoga kau bisa kuat seperti ketiga kakakmu,nak. Maafkan aku karena sudah membuat ibu mu terluka."
Masker diwajahnya harus basah oleh deraian air mata. Tidak bisa dia bayangkan jika istri yang dia cintai tidak selamat dalam perkelahian malam kemarin. Lee Dong Wook tidak bisa membayangkan jika putri dan istrinya akan pergi meninggalkan nya.
Namun Tuhan masih berbaik hati pada titipan nya itu,gadis yang selama ini dia tunggu-tunggu lahir dengan selamat dan sehat.
"Appa berjanji akan menjagamu dengan baik. Aku akan memperbaiki kesalahan yang telah ku perbuat pada ibumu." Lee Dong Wook menyudahi tangisan nya.
Saat dia berbalik dia melihat seorang wanita berjalan ke arah nya dengan jas putih nya itu. "Selamat, putrimu lahir dengan selamat dan sehat." Ucap Dokter Shin yang selama ini sudah ikut serta membantu perkembangan bayi dalam kandungan Yoo In Na.
"Terimakasih, atas bantuanmu selama ini." Mereka saling membungkuk kecil satu sama lain. Lee Dong Wook hendak pergi menemui istrinya namun suara Dokter Shin membuat dia membatalkan niatnya.
"Apakah, kau memiliki hubungan dengan Kim Seo Yeon?" Langkah itu berhenti saat telinganya mendengar nama wanita yang sempat berhubungan dengan nya.
Lee Dong Wook berbalik dan menatap Dokter Shin dengan tatapan menuntut. Dia tahu maksud tatapan tersebut, "lantai 8,ruang VIP bilik 3." Dokter Shin langsung menyebutkan secara langsung karena tidak ingin ikut campur dalam permasalahan keluarga Lee.
Ternyata Kim Seo Yeon dibawa menuju rumah sakit oleh para penjaga. Keadaannya yang juga mengkhawatirkan membuat para penjaga tidak tega untuk membuangnya begitu saja.
Kim Seo Yeon mengalami keguguran diusia kandungan 4 minggu. Karena benturan yang sempat dia terima membuat kandungan nya lemah dan tidak kuat menahan rasa sakit.
Dua takdir yang berbeda terjadi pada dua wanita yang semalam bertengkar hebat. Kemalangan dan kebahagiaan saling berdampingan menghampiri takdirnya masing-masing.
Lee Dong Wook berjalan menaiki lift menuju ruangan dimana Kim Seo Yeon dirawat. Mengapa dia masih peduli pada wanita penghancur rumah tangga nya itu?
Sedangkan wanita yang Lee Dong Wook khawatir kan saat ini tengah berbaring lemas dengan tatapan yang begitu kosong menyentuh perut ratanya yang masih terasa sakit.
Bahkan suara pintu terbuka pun tidak mampu membuat Kim Seo Yeon menoleh ataupun melihat kedatangan seseorang.
"Bagaimana keadaan mu?" Suara tegas dan bergetar itu membuat maniknya kembali berair. Dalam tatapan dinginnya itu,Kim Seo Yeon tahu siapa yang datang menemuinya saat ini.
"Pergi." Ujar Kim Seo Yeon semakin memalingkan wajahnya menatap jendela besar yang menyuguhkan langit biru itu.
"Aku mengkhawatirkan mu, sungguh." Lee Dong Wook berjalan semakin mendekat. Mengusap kening wanita itu dengan lembut,Lee Dong Wook tak sadar sudah membuat Kim Seo Yeon kembali merasa nyaman.
"Istri mu selamat?" Kim Seo Yeon berusaha keras menatap wajah Lee Dong Wook.
"Hm."
"Apakah bayi nya selamat?" Suara nya semakin bergetar saat harus kembali mengingat ucapan sang Dokter bahwa dirinya harus kehilangan bayi dalam kandungan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Paper Plane
RandomAngin selalu berbicara lewat pesawat kertas yang aku terbangkan. Semakin besar angin yang berhembus,semakin tinggi lah aku akan terbang membawa harapan dan impian. -L -Third story.