15. LastPaperPlane : Accuse

885 155 8
                                    

............

Sore telah tiba namun jingga belum melambaikan sinarnya pada langit yang masih terlihat cerah dan membiru.

Kendaraan yang menjadi tempatnya berteduh di kala panas terik ataupun hujan badai melaju cepat dengan pemberhentian sebuah sekolah dengan gedung tinggi bertingkat.

Chaeyoung mencari parkiran yang belum terisi oleh kendaraan lain. Suasana di halaman sekolah itu mulai banyak di isi oleh para murid yang hendak pulang menuju rumahnya masing-masing.

Chaeyoung mengembuskan napasnya, pengalaman berharga yang dia dapatkan dari Cha Eun-Wo membuatnya semakin me-warning dirinya sendiri dengan hal-hal kecil yang dia lewati dalam kesehariannya.

Sial tidak ada dalam kalender, berhati-hatilah yang mungkin akan menyelamatkan kita dari bahaya.

Chaeyoung kembali menata dirinya sendiri, penampilanya saat ini sangat buruk jika berhadapan dengan Lisa.

Wajah pucat dan sembabnya dia poles kembali menggunakan make-up yang akan membantunya menyembunyikan wajah berantakan itu.

Chaeyoung tersenyum manis dan berusaha mengumpulkan energi untuk bertemu dengan adiknya yang semoga saja kembali ceria setelah menjalani hari, pertama sekolanya ini.

"Baiklah. Aku siap untuk bertemu Lisa." Membuka seat beltnya, lalu keluar dari mobil. Chaeyoung mulai berjalan masuk menuju lobi yang begitu luas.

Dan dari kejauhan, gadis berponi yang Chaeyoung tunggu-tunggu kehadirannya tengah berjalan bersama wanita yang cukup Chaeyoung kenali.

Lisa dan Kim Ji-won menangkap kehadiran Chaeyoung yang sudah menunggunya di lobi sekolah. Lisa dan Chaeyoung saling melambaikan tangan.

"Kakakmu disana. Aku masih ada urusan yang harus di kerjakan, beristirahatlah. Karena besok, kau harus kembali dan belajar bersamaku lagi."

Ji-won mengusap bahu Lisa yang mengangguk mematuhi ucapannya. Lisa berjalan cepat menuju Chaeyoung yang merentangkan tangannya menunggu adiknya masuk dalam dekapannya.

Namun tak di sangka, seseorang menabrak bahu Lisa cukup kuat membuat Lisa sedikit terhempas karena gadis itu berlari mendahului nya.

Lisa tidak tahu siapa yang telah menabraknya, rasanya seperti disengaja. Chaeyoung yang melihat kejadian seperti itu ikut terheran.

"Unnie...."

"Gwenchana?"

Seakan tengah melepas rindu berbulan-bulan, Chaeyoung membawa Lisa dalam dekapannya. Mengusap bahu Lisa yang ditabrak oleh gadis yang tidak mereka kenal.

"Aku baik-baik saja,kajja." Lisa menarik tangan Chaeyoung cepat-cepat menuju mobil.

"Bagaimana sekolahmu hari ini, menyenangkan?" Sembari berjalan menuju mobil, Chaeyoung asik membereskan poni Lisa yang terlihat acak juga berkeringat.

"Akan aku ceritakan." Lisa berlari mendahului Chaeyoung yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Lisa masuk ke dalam lalu menyimpan tasnya di kursi belakang. Lisa memakai seat beltnya dan siap menceritakan apa yang telah dia lakukan di hari pertamanya sekolah kepada Chaeyoung.

Namun, saat kakaknya itu masuk dan duduk di kursi kemudi, Lisa melihat jika Chaeyoung sedikit termenung. Seakan jika senyuman yang dia dapatkan hanya topeng yang kakaknya pakai.

Melihat raut wajah Chaeyoung, Lisa langsung menyadari jika kakaknya ini ternyata masih di liputi kesedihan tentang kondisi Jisoo.

Bahkan Chaeyoung sendiri tidak menyadari jika dirinya termenung dan membuat Lisa kembali mengingat dengan kakak sulungnya.

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang