10. LastPaperPlane : Teacher

912 175 39
                                    

_______

🎶Geudaeneun seonmurimnida...
Haneuri naeryeojun...
Hollo seon sesang soge geudael jikyeojulgeyo...🎶

Gadis yang memiliki poni di dahinya itu, bergumam sepenggal lirik lagu yang sempat kakaknya nyanyikan untuknya. Diruangan perpustakaan pribadinya inilah, Lisa lebih memilih untuk menghabiskan waktunya sendirian.

Sudah ada tiga buku yang baru saja Lisa baca dengan sangat seriusnya. Tidak bisa dibayangkan betapa pintarnya seorang Lisa yang sangat menyukai buku dan cerita didalamnya.

Lisa melirik pada jendela, dimana dia melihat rombongan mobil mulai berjalan meninggalkan mansion. "Hati-hati, Unnie. Bersenang-senanglah selama disana."

Lisa memilih untuk tidak menerima ucapan selamat tinggal dari Jisoo. Lisa selalu sedih jika melihat Jisoo yang bisa dengan mudahnya pergi ke tempat seindah Paris.

Sedang dirinya, untuk melangkah melewati gerbang mansion saja sangat sulit.

Hanya mampu tersenyum saat Lisa melihat kepergian kendaraan Jisoo yang mulai hilang dari pandangan. "Aku tidak ingin mengambil resiko, jika meminta pada Jisoonie untuk membawaku pergi."

Lisa berjalan dengan membawa buku yang selesai dia baca, lantas Lisa menyimpannya kembali ke tempat semula.

Dengan langkah yang ringan Lisa keluar dari perpustakaan tanpa berniat menutup kembali pintu perpustakaan itu.

Keadaan mansion sudah kembali sepi, Lisa memilih untuk berjalan menuruni setiap tangga dengan tujuan, halaman belakang sebagai tempat untuknya menenangkan diri.

Lisa melirik di area dapur dimana pandangannya melihat Yeon ahjumma yang sibuk mencuci sesuatu namun membelakangi nya.

Tak ingin menyapa kepala maid itu, Lisa melenggang pergi menuju halaman belakang, dimana dirinya merasa nyaman bertukar energi dengan keadaan sekitar.

Gaun dengan panjang sebetis itu, dia angkat dan mulai berlarian diatas rumput hijau yang membentang.

Teriknya matahari tidak membuat Lisa ingin menyudahi kegiatannya itu. Lisa kembali menuju pohon besar yang jaraknya cukup jauh dari mansion.

Lisa merebahkan dirinya dibawah pohon rindang itu dengan sisa tenaga yang tersisa. Napasnya memburu dengan dada yang naik turun dengan cepat.

Hembusan angin yang tertiup semakin membuat Lisa terlena hingga ingin menutup matanya sejenak. "Aku harap kau membacanya, Unnie."

Lisa menutup matanya, di iringi satu tetes keringat yang mengucur di pelipisnya. Akhirnya Lisa memilih untuk menjemput mimpi, di kala tidak ada kegiatan yang harus Lisa lakukan.

Sedangkan keadaan Yeon ahjumma sedikit kalut, saat dirinya tidak bisa menemukan gadis Kim itu di kamarnya.

Yeon ahjumma berusaha untuk tidak panik dan memilih untuk mencari keberadaan Lisa dengan hening, hanya langkah lebarnya yang mampu dia lakukan untuk menemukan keberadaan Lisa tanpa membuat penjaga dan maid lain ikut khawatir.

Ke khawatiran nya semakin kuat kala melihat pintu perpustakaan yang terbuka lebar, Yeon ahjumma mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Lisa di dalamnya. "Kau dimana nak?"

Tidak hanya berhenti disana, Yeon ahjumma kembali menuruni tangga dan mencari di setiap lantai hingga kamar saudaranya.

"Ada apa?mengapa kau berlarian seperti itu?" Salah satu maid menahan pergerakan Yeon ahjumma saat berada di lantai satu.

Ternyata dia melihat dari bawah, jika Yeon ahjumma berlarian kesana kemari dengan raut wajah yang khawatir.

Yeon ahjumma menggeleng pelan. "Aniyo."

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang