........
Malam ini suasana terlihat begitu mencekam. Gemuruh petir menemani kesendirian Lee Dong Wook yang tengah merenungi sikap cerobohnya dalam menjaga putrinya.
Di sebuah apartemen mewah bergaya klasik modern itu, Lee Dong Wook hanya terdiam hening diatas sofa yang memanjang. Di temani oleh dua botol wishky yang sudah habis.
Pikirannya begitu ramai memikirkan setiap kejadian yang dia lakukan pada putrinya. "Mengapa Lisa tidak menangis." Ucapnya membatin melihat tatapan kecewa Lisa padanya.
Hanya bisa merenungi setiap kejadian yang telah terjadi. Namun Lee Dong Wook masih merasa bahwa apa yang dia jaga selama ini harus tetap dia pertahankan.
Seketika lamunan itu buyar oleh suara seseorang yang menekan pin apartemen milik nya. Lee Dong Wook menutup mata dan menyandarkan punggungnya pada sofa yang mendadak terasa keras.
Suara langkah kaki mulai terdengar semakin mendekat. Diikuti oleh debaran jantung yang semakin kencang.
"Yeobo... "
Lee Dong Wook menoleh, menatap kehadiran seorang wanita yang berjalan anggun lalu duduk disampingnya.
"Sudah lama menunggu ku?" Satu kecupan hangat mendarat di wajah pria tegas ini. Lee Dong Wook hanya tersenyum tipis, lalu meneguk habis sisa minuman beralkohol yang ada di dalam gelas itu.
"Mengapa kau datang?" Ucap Lee Dong Wook begitu dingin.
"Kau mabuk?kau yang menghubungi ku agar aku datang kesini." Kim Seo Yeon merapatkan duduknya dan menatap manik Lee Dong Wook yang begitu memerah.
"Jangan.... datang padaku. Aku tidak mencintaimu, istriku lebih baik darimu. Kau hanya menjadi pelampiasan para pria bajingan seperti ku." Lee Dong Wook tertawa, ucapannya mulai melantur tak jelas.
Wanita tersebut menggertakan giginya lalu menarik kerah baju pria mabuk ini. "Jika kau hanya ingin merendahkan ku lebih baik kau mati di tangan ku. Dan ayahku akan menghancurkan perusahaan mu hingga tak tersisa apapun."
Dia menggeram begitu marah, sedangkan Lee Dong Wook hanya terdiam dengan mata sayu nya itu. "Tidak perlu serius seperti ini, aku hanya bercanda." Sembari mengepalkan tangannya.
Lee Dong Wook menarik tengkuk dan wajah Kim Seo Yeon lalu mulai mencumbui nya. Suara kecupan dari mereka berdua memenuhi ruangan dingin yang kini mulai terasa panas.
"Kau hanya perlu mengikuti cara mainku." Kim Seo Yeon mendominasi Lee Dong Wook yang terlihat tersudutkan.
Sedangkan Lee Dong Wook kembali mencumbui wanita ular ini dengan penuh gairah tanpa memikirkan keadaan keluarganya di mansion sana.
****
Setelah kejadian dramatis yang dialami Lisa, semua keluarganya semakin memperhatikan keadaan Lisa. Namun tidak bagi Lee Dong Wook, semalam pria itu tidak pulang ke mansion untuk menemui putrinya.
Malam sudah berganti siang, ketiga kakaknya kembali melakukan aktivitas atas paksaan Lisa.
Ditengah kesendiriannya itu, Lisa hanya duduk di perpustakaan pribadinya memandangi langit biru yang membentang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Paper Plane
RandomAngin selalu berbicara lewat pesawat kertas yang aku terbangkan. Semakin besar angin yang berhembus,semakin tinggi lah aku akan terbang membawa harapan dan impian. -L -Third story.