...........
Lee Dong Wook baru saja memarkirkan mobilnya di garasi. Pada pukul delapan malam ini, mereka baru saja pulang dari berkegiatan di siang hari.
Rencanan mereka sebelumnya yaitu setelah selesai membeli cake untuk Lisa, maka mereka akan langsung pulang ke mansion dan menemui Lisa.
Namun Lee Dong Wook membatalkan rencana tersebut. Dia memilih membawa sang istri tercinta ke tempat yang sangat romantis.
Sebuah restoran mewah dimana tempat tersebut adalah tempat pertemuan pertama mereka.
"Gomawo yeobo... untuk hari ini. Aku sangat menikmati hari dengan bahagia." Pipi dengan rahang tegas itu memerah saat bibir pink sang istri mendarat dengan lembut.
"Sekarang kita temui Lisa dan berikan kejutan kecil ini untuknya." Lee Dong Wook mengangkat kotak berisi cake kesukaan Lisa.
Keadaan mansion mewah itu masih terbilang ramai, dengan para maid yang masih berkeliaran di halaman dan didalam mansion.
Mereka membungkuk dan mengehentikan sejenak pekerjaan mereka saat atasan mereka berjalan melewati lantai satu.
Keduanya berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, di ruang keluarga itu terdapat Chaeyoung dan Jennie yang tengah berkumpul menonton sebuah serial Netflix namun tanpa kehadiran Lisa.
Mendengar langkah kaki dari sepatu yang beradu dengan anak tangga, Chaeyoung segera melirik setengah dari tubuhnya.
"Eoh, kalian baru pulang?" Chaeyoung membalikkan penuh tubuhnya saat melihat kedua orangtuanya yang berjalan mendekat pada mereka.
"Selamat malam putri Eomma." Dengan keceriaan yang tidak pernah luntur, Yoo In Na menyapa kedua putrinya itu dengan senyuman khas nya.
Sembari menenteng sebuah kotak dan paper bag masing-masing satu, Chaeyoung kira ayahnya ingin memberikan sesuatu untuknya. Namun ternyata tidak, ayahnya tidak memberikan kotak tersebut untuknya.
Dan Chaeyoung hanya mampu berharap pada isi paper bag yang ibunya pegang.
Seharian ini, Lisa kata jika ibu dan ayahnya tidak berada di mansion. Hanya dirinya sendirian, selepas melihat Jisoo pergi meninggalkan mansion.
Namun Chaeyoung tahu, jika kedua orangtuanya pasti sudah meluangkan waktunya untuk berkencan bersama. Menghabiskan waktu bersama ditengah kesibukan yang melanda pekerjaan ayahnya.
"Kalian sudah berkencan, bukan?" Colek Chaeyoung pada ibunya yang tersenyum begitu manis mendapatkan godaan dari putrinya.
Yoo In Na tertawa gemas dan mencubit hidung mancung Chaeyoung meski tidak terlalu keras.
Putrinya ini memang selalu peka dengan hal apapun, bahkan dia tahu jika orangtuanya pergi bersama, maka sudah dipastikan jika mereka telah melakukan kencan singkat.
"Kalian sudah makan malam?dimana Lisa, mengapa tidak bergabung?" Yoo In Na mengeluarkan sesuatu dari dalam paper bag nya, sekotak macaron berwarna-warni mendarat ditangan Chaeyoung.
Mata itu langsung berbinar melihat makanan favoritnya."Lisa ada dikamarnya, dia juga sudah makan malam bersama kami. Yeon ahjumma membuat masakan yang sangat enak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Paper Plane
RandomAngin selalu berbicara lewat pesawat kertas yang aku terbangkan. Semakin besar angin yang berhembus,semakin tinggi lah aku akan terbang membawa harapan dan impian. -L -Third story.