24. LastPaperPlane : Bad Day

940 145 22
                                    

...………

Sarapan pagi akan segera di mulai, gadis cantik dengan balutan seragam sekolah itu pun sudah siap menyantap hidangan pagi ini.

Kondisi tubuh yang semakin membaik membuat Lisa di perbolehkan untuk kembali bersekolah meski dengan banyak catatan.

Hari ini pun, Yoo In Na dan Lee Dong Wook akan menemui Dokter Shin untuk membicarakan kondisi Lisa.

Dengan balutan jas hitamnya itu Lee Dong Wook datang dengan membawa aura dan wibawa sebagai ayah yang baik.

"Selamat pagi Appa..." Sapa Lisa yang penuh dengan keceriaan membuat pagi ayahnya menjadi lebih baik.

"Dimana Jennie? apakah dia tidak akan ikut sarapan?" Ucap Lee Dong Wook yang akan memimpin doa. Namun melihat kursi yang selalu terisi Jennie itu kosong, dia menjadi penasaran.

"Semalam Jennie Unnie---"

"Jennie masih tertidur, dia sedang tidak enak badan. Aku yang akan mengurusnya sebelum pergi bekerja. Kalian tidak perlu khawatir."

Jisoo segera memotong ucapan Lisa yang pasti akan bercerita tentang kejadian semalam. Lisa mengulum bibir karena hampir saja mengadu tentang kejadian malam tadi.

Bahkan tanpa menoleh pada adiknya itu, Chaeyoung menendang pelan sepatu Lisa. Lisa hampir saja lupa akan janjinya semalam padanya untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada Jennie.

"Apakah dia demam? jika begitu, Jennie ikut saja dengan Appa. Hari ini Appa akan menemui Dokter Shin di rumah sakit bersama ibumu."

Jisoo dan Chaeyoung gelagapan menjawab ucapan ayahnya. "Jangan khawatir Appa, Jennie hanya butuh istirahat. Semalam dia pulang pukul sepuluh karena lelah mengerjakan tugasnya."

Jisoo benar-benar berharap mereka semua mengerti dengan ucapannya. Bahkan Lisa hanya mampu memperhatikan kebohongan kakaknya itu pada orangtuanya.

"Arraseo. Jangan lupa untuk memberikannya vitamin, setelah ini Eomma akan menyiapkan untuk nya." Jisoo mengangguk dengan ucapan ibunya.

Jisoo menatap wajah Lisa yang kebingungan. Tatapan Jisoo sedikit membuat Lisa takut dan adiknya itu memilih untuk menatap alas piring di depannya.

Lee Dong Wook mulai memimpin doa. Mereka semua menutup matanya mengikuti doa yang ayahnya ucapkan dengan khidmat.
.
.
.

Jisoo berjalan menaiki tangga bersama salah satu maid yang semalam Lisa jahili, dengan membawa nampan berisi sup penghilang pengar juga vitamin yang ibunya berikan untuk Jennie.

Jisoo ingin menagih penjelasan pada adiknya itu, tentang dirinya yang mabuk malam hari tadi.

Gorden kamar itu belum terbuka sepenuhnya. Maid yang mengikuti langkah Jisoo segera membukanya dan sinar matahari langsung menyoroti kamar Jennie itu.

"Jennie-ya bangun..." Meski dirinya kesal, namun dia tidak ingin bersikap kasar pada adiknya dan memaksa Jennie untuk terbangun.

Jisoo tahu jika Jennie pasti tidak akan mengingat apa yang telah terjadi semalam. "Jennie-ya..."

Panggilan itu berhasil membuat Jennie terusik. Jennie menggeliat penuh nikmat sedangkan Jisoo hanya memperhatikan gerak-gerik adiknya itu.

Perlahan, Jennie membuka matanya yang terlihat silau oleh sinar matahari. Jennie terbangun sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Minumlah---"

"Kamchagiya!" Hampir saja jantung Jennie meloncat dan berhenti berdetak mendengar dan melihat keberadaan Jisoo di sampingnya.

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang