Kicauan burung yang bertengger diatas pohon ikut menyertai suara alarm yang berbunyi nyaring disalah satu kamar seorang gadis yang masih bergulat dengan selimut tebalnya.
Dia mematikan alarm di ponsel dan menatap jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 09.35 KST. Dia menggeliat penuh nikmat sambil tertawa sejenak karena berpikir bahwa hari ini dia pasti akan--
"Aku terlambat!"
Gadis itu melompat dari kasur dan berlari terpogoh-pogoh menuju kamar mandi melakukan ritual pagi dengan cepat. Bak dikejar oleh sesuatu yang menakutkan dia berusaha untuk fokus agar bisa bersiap dengan cepat.
"Bagaimana bisa aku seceroboh ini." Ucapnya pada diri sendiri.
Pasalnya hari ini Jennie harus memberikan tugas yang jauh-jauh hari sudah dia kerjakan. Sebagai mahasiswa yang disiplin Jennie tentu harus bersikap profesional terhadap tugas yang diberikan dosen nya.
Jika saja universitas itu milik ayahnya, Jennie pasti tidak akan melakukan hal seperti ini. Jennie pun tidak akan takut jika tugas nya belum dikumpulkan, sebab siapa yang berani memarahi putri pemilik universitas.
Tapi saat ini keadaan nya berbeda, Jennie hanya mahasiswa biasa sama seperti teman-teman nya yang lain. Bahkan status nya sebagai anak dari pengusaha terkenal tidak membuat dirinya mendapatkan perhatian khusus.
Jennie menyambar tumpukan kertas yang berada diatas meja belajar dan segera pergi meninggalkan kamarnya. "Chaeyoung pasti sudah berangkat,mengapa dia tidak membangunkan ku."
Jennie murutuki adiknya yang tidak membangunkan dirinya membuat Jennie harus dikejar waktu yang mepet ini.
Keadaan mansion terlihat sepi, menyisakan Lisa yang sedang berjalan bersama guru private nya hendak menuju perpustakaan pribadi Lisa.
Melihat Jennie yang terburu-buru Lisa hendak bertanya namun kakaknya itu malah melengos pergi tak menghiraukan nya.
"Unnie kau melupakan kecupan ku!" Teriak Lisa tak terima jika Jennie melupakan morning kiss untuk nya. Dengan senang hati pun, Jennie kembali berbalik dan menciumi wajah Lisa hingga dia puas.
"Belajar yang baik. Unnie berangkat,eoh." Ucap Jennie kembali berlari menuju mobilnya.
"Hati-hati!" Sepertinya hobi mereka saling meneriaki satu sama lain, bahkan wanita dewasa yang sejak tadi memperhatikan keduanya sedikit mengusap telinga yang terasa panas.
.
.
.📍 Seoul National University
Jennie berlarian menuju sebuah aula dimana para mahasiswa lain dan dosen tengah melakukan pembelajaran.
Dengan napas yang terengah-engah, Jennie membenarkan sejenak penampilan nya sebelum dirinya mengambil gagang pintu dan masuk kedalam ruangan.
Namun sebelum Jennie menyentuhnya seseorang lebih dulu membuka pintu dan masuk mendahului nya. Seketika semua mata tertuju pada dirinya dan juga gadis yang sama terlambatnya dengan Jennie.
"Josonghamnida, saya terlambat Miss." Ucap gadis itu yang membungkuk pada dosen yang tengah mengajar.
Jennie pun ikut membungkuk karena menyesali dengan keterlambatan nya ini. Semua pasang mata tak melepaskan pandangannya dari mereka berdua, apalagi Jennie yang mulai mendengar bisikan-bisikan tentang dirinya.
Akhirnya dosen wanita itu mengizinkan Jennie dan gadis tersebut untuk duduk dan melanjutkan kegiatan pembelajaran yang sempat tertunda.
"Kau aman Jennie-ssi."
Gadis tersebut ternyata masih mengikuti Jennie, dia duduk disamping Jennie dan mulai mengeluarkan peralatan belajar nya. Jennie hanya diam tak menanggapi ucapan gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Paper Plane
RandomAngin selalu berbicara lewat pesawat kertas yang aku terbangkan. Semakin besar angin yang berhembus,semakin tinggi lah aku akan terbang membawa harapan dan impian. -L -Third story.