12. LastPaperPlane : Cheerful

1K 167 14
                                    

..........

Mata hazel itu tak henti-hentinya menatap kearah luar jendela kaca mobil, dimana sepanjang jalan yang mereka lewati menyuguhkan pemandangan yang luar biasa.

Mobil itu melaju melewati banyaknya gedung-gedung pencakar langit yang membuat Lisa dibuat terkagum-kagum melihatnya.

Duduk disamping ibunya yang sedang menyetir, Lisa tak mampu menghentikan gejolak bahagia di hatinya.

"Semuanya benar-benar nyata. Apa yang ada di dalam buku yang aku baca selama ini, semua benar-benar nyata."

Yoo In Na merasa tersentuh dengan ucapan sang anak. Ternyata, hal kecil yang biasa dia dapatkan selama hidupnya begitu di syukuri oleh Lisa.

Genggaman tangan pada seat belt itu selalu menguat saat Yoo In Na menginjak gas dan melaju sedikit kencang.

Lisa benar-benar menikmati perjalanan menyenangkan ini, berbeda saat dirinya pulang dari rumah sakit kala itu. Yang Lisa lakukan hanya tertidur dalam keadaan setengah sadar karena efek dari obat.

"Kau takut?"

Tanya Jennie yang duduk di kursi belakang sebelah kiri tentu dapat melihat gerak-gerik tubuh Lisa yang tegang dan selalu mengeratkan pegangan pada seat belt.

Yoo In Na hanya tersenyum melihat Lisa yang juga tersenyum canggung menampilkan gigi rapih nya itu dengan masih menggenggam seat belt nya.

"Tidak perlu takut, sayang. Kau hanya perlu duduk dengan tenang dan percaya pada orang yang disebelah mu."

Yoo In Na mengambil tangan Lisa yang begitu dingin dengan sebelah tangannya yang menganggur. Dia menggenggamnya lalu mengecup telapak tangan itu agar sedikit menghantarkan kehangatan.

"Jennie-ya, adikmu sangat gelisah. Telapak tangannya sangat dingin." Ujar Yoo In Na mengarahkan tangan Lisa pada Jennie.

Lisa hanya memajukan bibirnya dan sedikit memiringkan tubuhnya melihat apa yang akan dilakukan kakaknya itu.

"Aigo... Duduk yang tenang ya." Jennie membuka telapak tangan Lisa, lalu menyimpan sebuah susu coklat kotak di atasnya.

Lisa segera menarik tangannya dan siap untuk menghabiskan susu coklat yang kakaknya berikan. Kini, mereka dapat melihat sedikit demi sedikit kegelisahan Lisa mulai hilang.

Uhuk..uhuk...

"Gwenchana?" Ucap Ibu dan kakaknya berbarengan, karena khawatir mendengar Lisa yang terbatuk-batuk.

Lisa tersedak oleh susu coklatnya sendiri, saat melihat mobil yang mereka tumpangi mulai masuk ke area halaman sekolah.

Gerbang tinggi dan besar itu terbuka lebar, mempersilahkan mobil mereka masuk ke dalam area sekolah yang sepi.

"Daebak.... Eomma, benarkah itu sebuah sekolah?" Lisa benar-benar terhipnotis melihat gedung tinggi bertingkat itu, membuka kaca jendela lalu sedikit menyembulkan kepalanya keluar untuk melihat bangunan sekolah itu secara nyata.

Yoo In Na memarkirkan mobilnya terlebih dahulu bersama dengan beberapa mobil yang juga terparkir rapih. Tanpa berlama-lama, Lisa melepaskan seat belt nya lalu berlari keluar menatap bangunan tinggi dan luas itu.

Lisa masih tidak menyangka bahwa apa yang Ji-won katakan padanya, semua benar adanya. Gedung sekolah yang ada dalam pikiran Lisa, sama persis dengan apa yang ada di depan matanya sekarang.

"Aku benar-benar ada disini. Kaki ku menginjak tanah, ini nyata...." Lisa melompat-lompat dan menutup mulutnya sebab terharu dengan semua ini.

Dari jauh, Jennie mulai menyalakan ponselnya dan siap merekam reaksi bahagia Lisa setelah tahu apa yang selama ini ada di luar mansion.

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang