18. LastPaperPlane : Bogoshipeora

971 169 14
                                    

.............

Entah doa apa yang Jisoo panjatkan pada Tuhan sehingga pihak rumah sakit mengizinkan Jisoo untuk pulang lebih awal.

Di tambah dengan kondisinya yang sangat cepat membaik, karena mungkin keinginannya yang kuat untuk bertemu kedua adiknya di Seoul sana.

Saat ini mereka tengah menyelesaikan administrasi serta menunggu surat izin kepulangan untuk Jisoo.

Lee Dong Wook dan Yoo In Na benar-benar ingin mempercepat perjalanan pulang mereka. Dia tidak tahan ingin segera bertemu putrinya yang beberapa hari ini tidak mendapatkan perhatiannya.

Ternyata, memberi kabar pada ibu dan ayahnya sesulit itu mereka berikan. Entah karena sibuk atau lelah, Chaeyoung selaku kakak yang di titipi Lisa memang jarang memberi kabar.

Di atas kursi roda itu, Jisoo hanya terdiam memandangi Jennie yang sibuk memakaikannya kaos kaki dan juga sepatu.

"Gomawo Jennie-ya." Sebelah tangannya dia ulurkan menuju kepala Jennie yang masih berkutat dengan sepatu di kakinya.

"Terimakasih sudah menjadi adikku yang sangat hebat." Jennie mendongak menatap wajah sang kakak yang masih terlihat pucat.

Jennie menggenggam tangan dingin Jisoo yang sejak tadi berada di posisi perutnya yang baru saja di operasi.

"Aku menyayangimu, Unnie. Selain Eomma dan Appa yang telah membesarkan ku. Kau adalah orang yang selalu mengajarkan arti hidup untukku."

Begitu dalam ucapan sang adik untuknya. Jisoo sangat bersyukur mendapatkan seorang Jennie dalam hidupnya, bahkan Jennie rela terbang menuju Paris hanya demi memastikan dirinya baik-baik saja.

"Jika bukan karena dirimu, aku tidak bisa belajar merawat dua adik kita yang aktif itu."

Membawa sang adik untuk dia dekap, Jisoo merasakan ketenangan yang luar biasa dengan memeluk adiknya yang sudah sedewasa ini.

"Kita akan segera bertemu dengan kedua adik kita. Jika kau merasakan sakit selama perjalanan ini, kau bilang padaku." Jisoo hanya mengangguk sembari mengusap-usap lembut punggung Jennie.

Mereka akan melakukan perjalanan panjang ini di malam hari, karena seharian penuh ini para Dokter memang sudah memantau kondisi Jisoo secara intensif. Dan berkat Tuhan juga, kondisi Jisoo semakin membaik dalam pantauan Dokter itu.

Mereka tidak memberitahu tentang kepulangannya pada Lisa dan Chaeyoung. Karena kedua adiknya pun yang tidak memberi kabar apapun juga pada mereka.

..........

06.20 KST, Mansion Lee.

Di belahan dunia lain, di hari yang cerah ini. Terlihat dua gadis cantik yang masih nyaman bergulat dengan selimut tebalnya di atas kasur yang membuat mereka enggan beranjak.

Pancaran sinar matahari yang menembus kamar itu mereka abaikan tanpa ada keinginan untuk terbangun dari tidurnya.

Menggeliat penuh nikmat, salah satu dari keduanya mulai terusik dengan suara alarm yang membangunkan tidur nyenyak mereka.

Chaeyoung mencari ponselnya tanpa ada keinginan untuk membuka mata. Meraba bagian kasur dimana letak suara itu berada dan segera mematikan alarm tersebut.

Chaeyoung menguap cukup kuat seakan ingin melahap dunia dan kini, dia benar-benar membuka matanya dengan lebar. Chaeyoung menatap ke samping kiri, dimana sang adik yang juga belum terbangun dari tidurnya.

Chaeyoung sedikit bergeser dan menarik tubuh Lisa yang tengah membelakanginya itu untuk tidur terlentang.

Hembusan napas ringan itu terdengar menenangkan bagi Chaeyoung. Dia mendaratkan banyak kecupan di wajah Lisa. Telapak tangannya dia taruh di kening Lisa.

Last Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang