Bab 2 Pertemuan Tak Terduga

1K 60 1
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA KASIH BINTANG YANG TEMAN"😘😘 DAN JANGAN LUPA KOMEN,SUPAYA PENULIS TAMBAH SEMANGAT
_________________________________________

Setelah sore yang menyenangkan, Salma dan Paul sepakat untuk bertemu kembali di kafe yang sama pada minggu berikutnya. Mereka merasa ada banyak hal yang masih ingin dibicarakan. Pada hari yang telah ditentukan, Salma tiba lebih awal di kafe dan memilih meja yang sama di sudut yang tenang. Tidak lama kemudian, Paul tiba dan duduk di hadapannya.

Paul: (tersenyum) "Hai, Salma. Apa kabar? Senang bisa bertemu lagi."

Salma: (tersenyum) "Hai, Paul. Gue baik, terima kasih. Senang juga bisa ketemu sama lo lagi."

Mereka mulai berbincang dengan santai, berbagi cerita dan tawa. Namun, suasana berubah ketika seseorang masuk ke dalam kafe dan langsung menuju meja mereka. Itu adalah Rony, mantan pacar Salma. Wajahnya terlihat sedih dan putus asa.

Rony: (dengan suara pelan) "Sal, kita perlu bicara."

Salma: (terkejut) "Rony? Ngapain lo di sini?"

Paul: (melihat ke arah Rony dengan tenang) "Maaf, siapa kamu?"

Rony: (dengan suara lemah) "Gue Rony, mantannya. Gue cuma mau bicara sama Salma sebentar aja."

Salma: (berdiri dan mencoba menenangkan) "Ron, ini bukan tempat yang tepat. Ayo kita bicara di luar."

Rony: (dengan mata memohon) "Please, Salma. Cuma sebentar aja. Gue janji nggak lama."

Salma melihat ke arah Paul yang memberikan anggukan kecil sebagai tanda setuju. Mereka bertiga lalu keluar dari kafe, mencari sudut yang sepi untuk berbicara.

Rony: "Sal, gue... Gue sedih liat lo sama cowok lain. Gue tahu gue udah banyak salah, tapi gue masih sayang sama lo."

Salma: (dengan suara tegas) "Ron, kita udah putus. Lo yang bikin kesalahan besar dengan selingkuh. Gue nggak bisa maafin itu."

Rony: (matanya mulai berkaca-kaca) "Gue tahu, Sal. Tapi tolong kasih gue kesempatan untuk jelasin. Gue nyesel, beneran. Gue nggak tahu kenapa gue bisa begitu bodoh."

Salma: (menggeleng) "Rony, perselingkuhan itu nggak bisa dimaafin. Lo udah nyakitin gue terlalu dalam. Kita nggak bisa balik kayak dulu lagi."

Rony: (dengan suara terisak) "Gue bener-bener nyesel, Salma. Tolong kasih gue kesempatan untuk perbaiki semuanya."

Salma: "Nggak, Ron. Gue udah move on. Gue udah bahagia dengan hidup gue sekarang, tanpa lo. Lo harus terima itu."

Paul: (melihat ke arah Salma dengan penuh pengertian) "Salma benar. Lo harus menghormati keputusannya,
Rony. Ini udah saatnya lo juga move on."

Rony: (mengusap air mata) " Gue cuma mau lo tahu kalau gue bener-bener nyesel."

Salma: "Gue udah dengar itu, Ron. Semoga lo bisa belajar dari kesalahan lo dan jadi orang yang lebih baik."

Rony mengangguk dengan lemah, kemudian berbalik dan pergi dengan langkah gontai. Salma menghela napas panjang, merasa lega sekaligus sedih. Paul menggenggam tangannya, memberikan dukungan dan rasa aman.

Paul: "Lo baik-baik aja?"

Salma: (mengangguk) "Iya, gue baik-baik aja. Terima kasih, Paul."

Paul: "Gue di sini buat lo, kapan pun lo butuh."

Dengan perasaan campur aduk, mereka kembali masuk ke dalam kafe, melanjutkan obrolan mereka yang sempat terhenti. Meski bayangan masa lalu masih terasa, Salma tahu bahwa dengan dukungan Paul, dia bisa melewati semuanya dan menemukan kebahagiaan yang sejati.

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang