Bab 8 Pengungkapan

488 28 3
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA KASIH BINTANG YANG TEMAN"😘😘 DAN JANGAN LUPA KOMEN,SUPAYA PENULIS TAMBAH SEMANGAT
_________________________________________

Tiga bulan setelah Paul mengungkapkan perasaannya kepada Salma, hubungan mereka semakin dekat. Paul selalu berusaha membuat Salma merasa nyaman dan bahagia. Meskipun Salma masih butuh waktu untuk benar-benar membuka hatinya, Paul tidak pernah menyerah. Dia memiliki rencana khusus untuk membawa hubungan mereka ke tingkat yang lebih serius.

Paul memutuskan untuk mengajak Salma ke sebuah pulau yang tenang dan damai. Dia berharap suasana indah di pulau itu akan membantu Salma lebih mudah menerima perasaannya. Mereka berangkat pada suatu pagi yang cerah, dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.

Setibanya di pulau, mereka disambut oleh pemandangan yang menakjubkan: pasir putih, air laut yang jernih, dan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. Paul sudah menyiapkan segala sesuatu dengan sempurna, termasuk akomodasi di sebuah vila kecil yang nyaman di tepi pantai.

Paul: "Gimana, Sal? Lo suka tempat ini?"

Salma: (tersenyum) "Suka banget, Paul. Ini tempat yang indah."

Mereka menghabiskan hari itu dengan berjalan-jalan di pantai, berenang, dan menikmati makanan laut yang segar. Paul selalu berusaha membuat Salma merasa istimewa, dan Salma merasa sangat dihargai.

Malam harinya, Paul mengajak Salma untuk duduk di tepi pantai. Bintang-bintang bersinar terang di langit, menciptakan suasana yang romantis. Paul merasa ini adalah momen yang tepat untuk kembali mengungkapkan perasaannya.

Paul: "Sal, ada sesuatu yang pengen gue bilang lagi."

Salma: "Apa itu, Paul?"

Paul: (menarik napas dalam-dalam) "Sal, gue masih sayang sama lo. Perasaan gue nggak berubah sejak pertama kali gue bilang. Bahkan, semakin hari, gue semakin yakin bahwa lo adalah orang yang gue cari selama ini. Gue ingin lo jadi bagian dari hidup gue, selamanya."

Salma terdiam sejenak, melihat kesungguhan di mata Paul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma terdiam sejenak, melihat kesungguhan di mata Paul. Dia merasa hatinya berdebar, tetapi dia memutuskan untuk mengerjai Paul sedikit sebelum memberikan jawabannya.

Salma: (dengan nada serius) "Paul, gue... gue nggak tahu harus bilang apa. Gue rasa kita harus..."

Paul merasa hatinya hampir hancur mendengar kata-kata Salma. Wajahnya menunjukkan kepedihan yang mendalam, dan air matanya hampir menetes. Melihat Paul hampir menangis, Salma tidak tega melanjutkan permainannya.

Salma: (tersenyum lebar) "Paul, gue cuma bercanda. Gue juga sayang sama lo. Gue butuh waktu untuk membuka hati gue lagi, tapi sekarang gue tahu bahwa lo orang yang tepat buat gue."

Paul terkejut dan bahagia mendengar jawaban Salma. Dia tidak bisa menahan senyum lebar yang muncul di wajahnya. Dia meraih tangan Salma dan menggenggamnya erat.

Paul: "Salma, lo bener-bener bikin gue hampir nangis tadi. Gue sayang banget sama lo."

Salma: "Maaf, Paul. Gue cuma pengen liat reaksi lo. Gue seneng banget bisa ngeliat kesungguhan lo."

Mereka tertawa bersama, merasakan kelegaan dan kebahagiaan yang mendalam. Malam itu, di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, mereka merayakan awal baru dalam hubungan mereka. Paul merasa sangat bersyukur karena akhirnya Salma menerima perasaannya, dan Salma merasa bahagia karena akhirnya bisa membuka hatinya lagi.

Malam itu menjadi kenangan indah bagi mereka berdua, mengukir momen yang tak terlupakan dalam perjalanan cinta mereka. Mereka tahu bahwa ini baru permulaan, dan banyak hal indah yang menanti di masa depan.

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang