Bab 23 Cemas

244 12 2
                                    

Paul sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor ketika tiba-tiba Salma datang dengan wajah penuh air mata. Paul langsung tahu ada sesuatu yang serius terjadi. Salma menangis terisak-isak, membuat Paul cemas dan khawatir.

Paul: "Sayang, ada apa? Kenapa kamu nangis?"

Salma: Menangis semakin kencang "Mas... Aku nggak tau harus mulai dari mana..."

Paul: "Ceritain aja, Sayang. Aku di sini buat kamu."

Salma: Dengan suara gemetar "Mas... tadi di kampus, Rony... dia tiba-tiba datang dan... dia peluk aku... bahkan sempat...cium aku..."

Paul: Terkejut dan marah "Apa?! Rony berani-beraninya? Aku harus cari dia dan hajar!"

Salma: Menangis lebih keras "Mas, maaf... Aku nggak bisa jaga diri aku... Aku takut kamu jijik sama aku sekarang..."

Paul: Memeluk Salma erat-erat "Sayang, ini bukan salah kamu. Kamu nggak bersalah. Aku nggak akan pernah jijik sama kamu."

Salma: "Tapi, Mas... Aku merasa kotor... Aku takut kamu nggak bisa terima aku lagi..."

Paul: Mencoba menenangkan "Sayang, aku selalu terima kamu apa adanya. Yang penting kamu aman sekarang."

Paul: Dengan mata berapi-api "Tapi Rony harus tanggung jawab. Aku nggak bisa biarin dia lecehkan kamu gitu aja."

Salma: "Mas, aku takut... Aku cuma pengen ini semua selesai..."

Paul: Mengusap air mata Salma "Aku ngerti, Sayang. Aku nggak akan biarin Rony ganggu kamu lagi."

Paul: Mencium di tempat Rony mencium Salma "Lihat, Sayang. Aku di sini buat kamu. Jejak dia nggak berarti apa-apa. Aku yang cintai kamu, bukan dia."

Salma: Terharu dan mulai tenang "Makasih, Mas... Kamu selalu bikin aku merasa aman."

Paul: "Itu tugas aku, Sayang. Kita hadapi ini bareng-bareng. Kamu nggak sendiri."

Salma: "Iya, Mas. Aku percaya sama kamu. Makasih udah ada buat aku."

Paul: "Selalu, Sayang. Kamu adalah segalanya buat aku. Sekarang kita fokus biar kamu tenang, ya?"

Salma: "Iya, Mas. Aku akan coba tenang. Makasih, Mas."

Paul: "Sama-sama, Sayang. Aku sayang kamu lebih dari apapun."

Salma: "Aku juga sayang kamu, Mas. Kita hadapi ini bareng-bareng."

Paul: Melihat Salma dengan penuh cinta "Sayang, kamu tau kan aku selalu ada buat kamu?"

Salma: Mengangguk pelan "Iya, Mas. Aku tau. Makasih udah ngerti aku."

Paul: Menatap Salma dalam-dalam "Kamu yang terbaik buat aku. Sekarang, biar aku tunjukin seberapa besar aku sayang sama kamu."

Paul: Mulai mencium Salma dengan dalam, lembut tapi penuh gairah

Salma: Merespons ciuman Paul, merasa lebih tenang dan dicintai "Mas..."

Paul: "Aku cinta kamu, Sayang. Nggak ada yang bisa mengubah itu."

Salma: Mata berkaca-kaca, tapi senyum mulai muncul "Aku juga cinta kamu, Mas. Terima kasih udah selalu ada buat aku."

Paul: "Kita akan hadapi semua ini bareng-bareng. Aku nggak akan biarin siapa pun ganggu kamu lagi."

Salma: "Aku percaya sama kamu, Mas. Makasih udah bikin aku merasa aman."

Paul: "Sekarang, yuk kita tenangin diri dulu. Kamu perlu istirahat. Nanti kita cari solusi bareng-bareng."

#hayoo lohh apa yang mereka lakukan 😂😂 bayangin ajah yah friends #

Salma: "Mas. Terima kasih, aku sayang kamu."

Paul: "Aku juga sayang kamu

Dengan Paul begitu melakukan  penuh cinta , Paul dan Salma merasakan kekuatan cinta mereka yang tak tergoyahkan. Mereka berdua tahu, dengan saling mendukung, mereka bisa melewati semua rintangan yang datang.

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang