Bab 25 sakit

229 12 2
                                    

Paul dan Salma memutuskan untuk mengunjungi omah Paul. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan bersantai sejenak dari kesibukan sehari-hari. Namun, candaan omah Paul ternyata membuat Salma kaget dan merasa tidak nyaman...
Setelah tiba di rumah omah Paul, suasana awalnya sangat hangat dan penuh kebahagiaan. Salma dan Paul menikmati waktu bersama keluarga, berbincang-bincang sambil menikmati hidangan yang disajikan. Namun, suasana berubah ketika omah Paul bercanda tentang hal yang sangat sensitif.

Omah: Sambil tertawa "Paul, Salma ini kok belum hamil-hamil juga ya? Jangan-jangan mandul nih. Kalau gitu, kamu aku cariin istri baru aja yang bisa kasih cucu buat omah."

Salma: Terkejut dan tersentak "Omah..."

Paul: Melihat Salma yang kaget dan marah "Omah, itu nggak lucu. Salma nggak mandul dan itu bukan hal yang bisa dijadiin bahan bercandaan."

Omah: "Wah, maaf kalau bikin kaget. Omah cuma bercanda kok."

Salma: Menahan air mata "Maaf, saya ke kamar dulu ya."

Paul: Mengikuti Salma "Sayang, tunggu..."

Paul: Sampai di kamar dan memeluk Salma "Sayang, maaf ya omah bikin kamu kaget. Dia nggak bermaksud jahat kok."

Salma: Dengan suara gemetar "Mas, aku nggak nyangka omah bisa ngomong gitu. Aku sedih banget."

Paul: "Aku ngerti, Sayang. Itu bukan candaan yang baik. Aku akan ngomong sama omah biar dia ngerti kalau itu nyakitin kamu."

Salma: "Makasih, Mas. Aku nggak mau ada masalah sama keluarga kamu."

Paul: "Tenang aja, Sayang. Aku selalu ada di pihak kamu. Kita akan hadapi ini bareng-bareng."

Salma: "Aku cuma takut kamu kecewa sama aku, Mas."

Paul: "Nggak akan, Sayang. Kamu adalah yang terbaik buat aku, apapun yang terjadi."

Paul: Kembali ke ruang tamu untuk bicara dengan omah "Omah, Salma sedih banget karena candaan tadi. Itu nggak baik dan bikin dia sakit hati."

Omah: "Maaf, Paul. Omah nggak bermaksud nyakitin. Omah cuma bercanda."

Paul: "Iya, omah. Tapi hal itu terlalu sensitif buat dijadiin bahan bercanda. Aku harap omah bisa lebih hati-hati lain kali."

Omah: "Oke, omah ngerti. Omah akan minta maaf ke Salma nanti."

Paul: "Terima kasih, omah. Salma pasti akan menghargai itu."

Entah kenapa ucapan sang omah membuat Salma menjadi tak percaya diri lagi, untuk melanjutkan hubungan nya dengan sang suami...

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang