Bab 9 Perjalanan Manis

495 26 3
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA KASIH BINTANG YANG TEMAN"😘😘 DAN JANGAN LUPA KOMEN,SUPAYA PENULIS TAMBAH SEMANGAT
_________________________________________

Setelah menghabiskan waktu yang indah di pulau, Paul dan Salma memulai perjalanan pulang ke rumah. Paul tidak bisa berhenti tersenyum sepanjang perjalanan, merasa sangat bahagia karena akhirnya Salma menerima perasaannya. Melihat Paul yang terus tersenyum, Salma merasa sedikit canggung tapi juga senang.

Salma: "Paul, kok senyum terus sih? Ada apa?"

Paul: "Aku cuma seneng banget, Salma. Eh, maksudku... sayang."

Salma: (tersipu) "Paul, kita baru aja jadian. Jangan buru-buru dong."

Paul: "Kenapa? Aku kan udah lama nunggu momen ini. Aku pengen kita lebih dekat lagi. Gimana kalau kita ganti panggilan? Gak pakai 'elo' dan 'gue' lagi. Mulai sekarang, aku kamu, dan gak panggil nama lagi, sayang."

Salma tersenyum mendengar permintaan Paul. Dia merasa hangat di hatinya, tapi juga sedikit canggung untuk langsung memanggil Paul dengan sebutan "sayang".

Salma: "Aku belum terbiasa, Paul. Tapi aku akan coba."

Paul: "Gak apa-apa, sayang. Pelan-pelan aja. Yang penting kita sama-sama bahagia."

Paul mulai memanggil Salma dengan sebutan "sayang" sepanjang perjalanan, meskipun Salma masih belum terbiasa. Dia merasa sedikit canggung, tapi juga merasakan kebahagiaan yang mendalam setiap kali Paul memanggilnya begitu.

Paul: "Sayang, kamu tau nggak? Perasaan ini, kebahagiaan ini, aku gak pernah ngerasain sebelumnya."

Salma: "Aku juga senang, Paul. Tapi maaf kalau aku belum bisa panggil kamu sayang."

Paul: "Gak masalah, sayang. Aku sabar nunggu sampai kamu nyaman."

Mereka melanjutkan perjalanan dengan suasana hati yang bahagia. Paul tidak bisa berhenti memikirkan masa depan mereka, sementara Salma merasa semakin yakin dengan perasaannya setiap kali melihat kesungguhan dan ketulusan Paul.

Ketika mereka tiba di rumah Salma, Paul membantu membawa barang-barang mereka dan mengantar Salma sampai pintu.

Paul: "Sayang, makasih buat waktu yang indah di pulau. Aku gak sabar nunggu momen-momen indah lainnya bareng kamu."

Salma: (tersenyum) "Makasih juga, Paul. Aku senang bisa menghabiskan waktu sama kamu."

Paul mendekat dan memberikan ciuman lembut di kening Salma sebelum berpamitan.
(Visualnya cuma dapat ini😂)

Paul: "Selamat malam, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paul: "Selamat malam, sayang. Aku akan selalu ada buat kamu."

Salma: "Selamat malam, Paul. Hati-hati di jalan."

Paul berjalan menuju mobilnya dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Salma melihatnya pergi, merasa bahagia dan penuh harapan untuk masa depan mereka bersama. Meskipun belum bisa memanggil Paul dengan sebutan "sayang," Salma tahu bahwa perasaannya semakin dalam dan dia siap untuk menjalani hubungan ini dengan sepenuh hati.

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang