Bab 7 Konflik Tak Terduga

545 26 7
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA KASIH BINTANG YANG TEMAN"😘😘 DAN JANGAN LUPA KOMEN,SUPAYA PENULIS TAMBAH SEMANGAT
_________________________________________

Paul dan Salma semakin dekat. Meskipun Salma masih butuh waktu untuk benar-benar membuka hati, Paul selalu ada untuknya, memberikan dukungan dan kasih sayang yang tulus. Namun, di tengah kedekatan mereka, bayangan masa lalu Salma kembali menghantui ketika Rony muncul lagi dalam hidup mereka.

Rony, mantan kekasih Salma, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Salma sudah mulai dekat dengan orang lain. Dia merasa cemburu dan marah, terutama karena Paul, seorang CEO yang sukses, terlihat lebih unggul darinya dalam banyak hal.

Suatu hari, saat Salma dan Paul sedang menikmati waktu bersama di sebuah resto, Rony tiba-tiba muncul. Wajahnya menunjukkan kemarahan yang sulit disembunyikan.

Rony: (dengan suara keras) "Salma! Kita perlu bicara sekarang juga."

Salma: (terkejut) "Rony, gue lagi sama Paul. Lo nggak bisa dateng tiba-tiba gini."

Paul: (berusaha tenang) "Rony, tenang dulu. Apa masalahnya?"

Rony: (melotot ke arah Paul) "Lo! Lo yang jadi masalahnya. Lo ngerebut Salma dari gue."

Paul: "Rony, Salma bukan barang yang bisa direbut. Dia punya hak untuk memilih siapa yang dia mau."

Rony: "Lo pikir lo lebih baik dari gue? Lo cuma numpang kaya dari keluarga lo!"

Paul merasa darahnya mulai mendidih, tapi dia berusaha tetap tenang demi Salma.

Salma: "Rony, cukup! Lo yang bikin gue putus sama lo. Gue udah bilang berkali-kali, gue nggak mau lagi balik ke lo."

Rony: (dengan nada menyindir) "Oh, jadi lo lebih milih dia daripada gue? Orang kaya yang nggak ngerti apa-apa soal lo?"

Paul: "Ron, gue nggak mau ribut di sini. Kalau lo ada masalah, kita bisa bicara baik-baik."

Rony tidak mendengarkan. Dengan marah, dia melangkah maju dan mendorong Paul. Paul, yang berusaha menahan diri, akhirnya tidak bisa lagi mengontrol amarahnya.

Paul: "Ron, gue udah bilang cukup! Salma udah buat pilihan, lo harus terima itu."

Rony: "Lo pikir lo siapa ngomong gitu ke gue?"

Pertengkaran fisik pun tak terhindarkan. Rony menyerang Paul, tapi Paul dengan cepat menghindar dan membalas serangan Rony. Beberapa orang di resto mulai panik dan mencoba melerai mereka.

Salma: (menangis) "Paul, Rony, berhenti! Kalian berdua, tolong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma: (menangis) "Paul, Rony, berhenti! Kalian berdua, tolong!"

Melihat Salma menangis, Paul akhirnya mundur dan menahan diri, mencoba menenangkan dirinya. Rony, yang sudah kehilangan kendali, ditarik oleh beberapa orang di kafe dan dibawa keluar.

Rony: (berteriak) "Ini belum selesai, Paul. Gue nggak akan biarin lo ngerebut Salma dari gue."

Setelah Rony dibawa keluar, Paul mencoba menenangkan Salma yang masih terisak.

Paul: "Salma, maaf. Gue nggak mau lo liat gue kayak gini."

Salma: (mengusap air mata) "Paul, ini bukan salah lo. Rony yang nggak bisa terima kenyataan."

Paul merasakan campuran antara kemarahan dan kesedihan. Dia tidak pernah ingin melihat Salma terluka, apalagi karena dirinya. Dia memutuskan bahwa dia harus lebih waspada terhadap Rony dan lebih melindungi Salma.

Paul: "Gue janji, Sal. Gue nggak akan biarin Rony ganggu lo lagi."

Salma mengangguk dan merasakan betapa tulusnya niat Paul untuk melindunginya. Meski konflik ini membuat situasi menjadi rumit, Salma mulai melihat bahwa Paul benar-benar serius dan peduli padanya. Ini menjadi titik balik bagi Salma untuk lebih membuka hatinya, menyadari bahwa mungkin Paul adalah orang yang tepat untuknya.

CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang