Bab 17 Menjalani sehari hari

3K 37 9
                                    

Sinar pagi sudah mulai masuk di kamar pengantin baru itu,Salma yang sudah bangun dari awal tetapi Salma sama sekali tidak bisa melakukan apapun karna Paul masih memeluk erat pinggang istinya...

Salma : Paul bangun... Aku merasa badan ku terasa lengket ayoo bangun Paul

Paul :hmm... aku masih ngantuk sayang ( Paul semakin mengeratkan pelukannya)

Salma : bagaimana tidak mengantuk kamu seperti orang kelaparan yang sangat rakus

Paul : (Paul tersenyum mendengar ucapan Salma) Kiss dulu baru aku lepas sayang

Salma : ( Salma tidak mau berlama-lama lama akhirnya menuruti perintah sang suami) muachhh muachhh mencium seluruh wajah Paul

Paul : Terima kasih sayang

Salma beranjak dari tempat tidurnya,Salma berdiri dibawah sana terasa sangat sakit dia meringis kesakitan, ini semua ulah sang suami

Salma : aarht sangat sakit hiks hiks

Paul yang mendengar istinya langsung beranjak dari tempat tidur nya..

Paul : sayang kamu tidak apa,sini saya liat apa kah baik baik saja

Salma : Sakit banget hiks hiks

Paul: sayang,maaf yahh (paul menenangkan isterinya dan menggendong Salma ke kamar mandi untuk berendam air hangat agar sakit yang di bawah sedikit hilang)

Salma : ( setelah Salma selesai mandi ) Paul aku sangat lepar ayoo kita ke bawa membuat sesuatu untuk kita sarapan

Paul : cup cup istri ku lapar yah, saya sudah memasang makan sebentar lagi akan sampai sayang

Salma : ayo turun, makanannya kan sedang perjalanan kesini

Paul dan Salma duduk di sofa, sambil nunggu makanan online yang mereka pesan. Pagi itu masih terasa hangat setelah malam pertama mereka sebagai suami istri.

Paul: "Sayang, makasih ya."

Salma: "Makasih buat apa, Paul?"

Paul: "Buat semuanya. Buat cinta dan sabarmu, dan semua yang udah kamu lakuin selama ini. Aku tahu persiapan nikah ini gak gampang, dan kamu udah banyak berkorban."

Salma: "Oh, Paul, aku juga makasih. Kamu selalu ada buat aku, dan sekarang kita mulai hidup baru bareng. Aku bahagia banget bisa jalanin semuanya sama kamu."

Paul: "Aku juga ngerasa gitu. Aku bersyukur kita akhirnya bisa bareng sebagai suami istri."

Tiba-tiba, bel pintu bunyi.

Paul: "Kayaknya makanan kita udah datang. Aku ambil dulu, ya."

Paul berdiri dan menuju pintu. Dia balik lagi bawa kantong makanan dan ngasih ke Salma.

Paul: "Ini dia sarapan kita. Yuk, kita nikmatin sebagai suami istri."

Salma: "Makasih, Paul. Ini pasti jadi sarapan paling enak karena kita nikmatinnya bareng."

Mereka mulai makan sambil bercanda dan berbagi cerita.

Paul: "Kamu tahu gak, aku masih ingat gimana kita pertama kali ketemu. Aku gak nyangka kita bisa sampai sejauh ini."

Salma: "Aku juga. Tapi aku seneng kita lewatin semuanya bareng. Semua tantangan bikin kita lebih kuat."

Paul: "Bener. Dan sekarang, kita mulai babak baru. Aku gak sabar lihat apa yang bakal kita capai bareng."

Salma: "Aku juga. Dengan kamu di sisiku, aku yakin kita bisa hadapin apa aja."

Mereka saling senyum dan lanjut sarapan, menikmati momen kebersamaan yang penuh cinta dan harapan buat masa depan.






CINTA DI ANTARA AMBISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang