Chapter 14 | Today

20 3 0
                                    

Setelah kejadian di carnaval night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di carnaval night. Lebih tepatnya saat menaiki bianglala kini kala tersenyum tipis. Membayangkan kejadian itu mampu membuat nya gila. Bahkan di tengah malam bukannya tertidur tapi justru memegang bibir nya.

Kala akui bibir Yara yang walaupun ceplas-ceplos itu nyatanya memang semanis ini, Rasa strawberry.

"Gila,gua udah gila" akui kala dan mencoba menutup matanya untuk tidur.

Besok adalah weekend tapi jangan harap kala bisa santai dan berleha-leha layaknya seorang raja.
Justru weekend inilah kesempatan ibunya untuk melipatgandakan jadwal. Bahkan ada tambahan renang.

Bianca mengetuk pelan dan masuk ke dalam kamar kala dengan kedua pelayan yang mengikutinya.

"Tuan muda. Saatnya bersiap"
Ucap setelah Bianca tepat pukul 07.30 karena kala harus memulai saat jam 08.00 pagi.

"Apa jadwalnya?" Tanya kala dengan mata yang masih sayup.

"Seperti biasa tuan. Sarapan, berolahraga,belajar bisnis, setelah itu akan dilanjutkan makan siang dengan nyonya yang kebetulan ingin berbicara kepada anda" Bianca menjabarkan secara detail sembari memberikan minuman hangat yang dipegang oleh salah satu pelayan tadi.

"Apa alteza masih di sini?"

"Tidak tuan. Dia sudah pergi"

Kala pun masuk kedalam kamar mandi dan bersiap untuk aktivitas nya hari ini. Setelah selesai dia menuju ruang makan. Pelayan sudah menyiapkan sarapan dengan isi piring nya yang menampilkan roti,sosis,salad, dan daging serta lainnya.

Kala duduk sendiri dan memakan sarapannya seperti biasa. Sunyi hanya ada gesekan sendok dengan piring,ditambah lagi para pelayan dan sedikit pengawal berjejer disana pun hanya diam saja. Membosankan.

Setelah menyelesaikan sarapan kala menuju tempat kebugaran nya. Dia sebenarnya malas jadi memilih untuk melakukan treadmill saja. Yang dimulai dengan larian pelan menuju cepat.

"Tuan. Nyonya ingin berbicara" ujar Bianca dengan menyodorkan ponsel nya. Kala memang lupa membawa ponsel yang sebenarnya berada di kamar nya sejak dia bangun tidur tadi.

"Halo mam" jawab kala dengan satu tangan memegang ponsel dan satunya lagi mengelap keringat nya dengan handuk kecil.

"Kau gantikan mam meeting hari ini, karena mam ingin bertemu dengan klien" ucap Luciana memerintahkan putra nya.

"This weekend mam. Are you serious? meeting?" Tanya kala.

"Yap. Klien mam mendadak tiba di Indonesia. thought I would have a meeting in Berlin. But he changed his schedule" jawab Luciana diseberang sana yang menuju ke lift untuk ke meet rooms utama.

"But I'm not sure mam"

"So... Jadi itu menunjukkan jika belajar bisnis mu sia sia?" Tanya Luciana dengan tajam.

YARA'S SECRET - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang