Chapter 47 | Perseteruan

6 1 0
                                    

"gua tadi liat si ave dipanggil ke ruang guru" ucap Aruna membuka pembicaraan gosip nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gua tadi liat si ave dipanggil ke ruang guru" ucap Aruna membuka pembicaraan gosip nya.

"Iya njir gua juga tadi lihat" timpal Dany

"Kenapa ya?" Tanya Aruna heran

"Ya engga tau lah kok tanya gua" ucap Dany yang masih melanjutkan makan siang nya.

"Buruan. Gua mau susulin Yara nih" desak Aruna yang ingin juga tidur di UKS

"Tunggu bentar, baru juga sesuap"

"Sesuap kata Lo? Itu mangkok ke dua Dany. Lo makan siang kayak makan buat persiapan hibernasi deh" cibir Aruna

"Oh iya gua baru inget. Lo kan beruang. Jadi gua maklumi deh Lo butuh hibernasi juga" lanjut Aruna yang menepuk-nepuk pundak Dany.

"Mulut Lo ya minta gua amplas pake setrika"

"Duhhh.... Ngeri nya." Ledek Aruna dengan Nada bercanda. "Maaf ya beruang" lanjut ledek Aruna

"Kalau ngomong disaring" sinis Dany

Aruna yang entah dapat darimana saringan makan itu. Lalu berucap "maaf ya beruang" dengan menaruh saringan didepan mulutnya.

Aruna tertawa dengan Dany menahan kesalnya. Sampai akhirnya Dany menjitak kepala Aruna.

TAKKK

"Aduh. Si beruang kenapa sih?jitak-jitak kepala orang, IQ gua kalau berkurang gimana?" Kesal Aruna berceloteh yang malah dibalas dengan ejekan oleh Dany.

"Oh anak monyet punya IQ juga ya?" Tanya polos Dany dengan menggangukan kepalanya.

"Sialan si beruang satu ini" sengit Aruna

"Apa ? Gimana anak monyet" balas Dany seakan menantang Aruna

"Beruang" sengit Aruna balik

"Anak monyet"

"Beruang"

"Anak monyet" ledek dany sekali lagi dengan nada senangnya.

"Gua baru tau kalau Bumantara High School open member khusus hewan" ceplos Adista yang tak tau sopan dengan ikutan meledek kedua nya.

Aruna yang mendengar itupun tambah kesal dan balik meledek Adista.

"Aduh, buaya baru datang" ucap Aruna dengan senang sok polos. " Welcome buaya" lanjutnya.

"Jangan buaya na." Ucap Dany tiba-tiba

"Kenapa?" Tanya Aruna

"Kasihan buaya nya minder, kalah sifat sama Adista yang lebih buaya darat" balas Dany dengan muka memperihatinkan kepada hewan buaya sungguhan.

Kafka yang dari tadi diam pun tertawa dengan ucapan Dany. Begitupula pula dengan Nakula.

"agree" ucap alteza

YARA'S SECRET - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang