Chapter 54 | Hilang Kewarasannya

6 0 0
                                    

Sebelum membaca part ini.
Saya mau minta tolong ya buat pembaca/ Readers saya yang dari awal sampai akhir membaca cerita ini bisa DM Instagram @wapasa11
Because i give appreciation for you.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti luntang-lantung bak orang gila, dengan raut muka yang masih menampilkan kesedihannya. Mata yang masih berlikup dengan air mata kesedihannya. 

Pikiran yang kalut terjadi akibat kejadian yang baru menimpanya, bak kaset berputar didalam sebuah radio kuno yang rusak. Setiap itulah cuplikan suara-suara selalu muncul dalam pendengar Yara. 

Sejak kejadian tadi, Yara hanya menatap kosong pada jalanan yang entah kearah mana.

Bahkan dia tanpa sengaja tersandung ditepi jalan. hari mulai gelap dengan  tetesan gerimis yang mulai turun secara perlahan.

"Semuanya selesai" gumam Yara yang masih terdiam duduk dengan posisi saat terjatuh tadi.

Sedangkan kala yang dari tadi hanya diam melihat gadis didepannya itu membiarkan menumpahkan segala kesedihannya.

"Enough, my queen. Ayo kita pulang" ucap kala sembari merangkul Yara.

Gadis itu hanya diam dengan tatap kosong. Rasanya semua tenaga yang dia punya seolah benar-benar habis tak tersisa.

Bagaimana pun juga Melisa sangat berarti bagi Yara. Biarpun hubungan mereka merenggang setelah Melisa menikah dengan Rayan, tapi gadis itu tetap menyayangi ibunya.

Hanya ibunya lah yang selalu bersama nya, saat ayahnya sendiri lebih memiliki orang lain untuk ditemuinya.

Tangisan Yara kian terdengar ditelinga kala. Dia benar-benar tidak bisa membendung air matanya.

"Kenapa semuanya jadi begini? Aku  kehilangan ibuku karena ulah ku sendiri " gumam Yara

"Aku melakukan itu untuk orang lain... Orang yang merebut kebahagiaan ku" deretan air mata kian membesar membendung mata Yara yang tampak berkaca-kaca.

"Orang yang menghancurkan hidup ku dan ibuku" gumamnya lagi.

"Everything will be fine. You have family, me and friends. Lo engga sendirian" ucap kala mencoba menenangkan nya serta memberikan kecupan kecil di kening Yara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YARA'S SECRET - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang