Yara Shevarta Wilder adalah gadis Berlin yang datang ke Indonesia dengan tujuannya sendiri. Pantang mundur sebelum tercapai.
Dia Mengincar sosok masa lalunya untuk dihancurkan, tak peduli jika dia harus menjadi pembunuh sekaligus.
Sampai akhirnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yara sampai di bandara untuk take off. Tapi dia menunggu Liam yang katanya ingin berangkat bersama.
"Hi my bear. Maaf ya telat" ucap Liam yang terlambat datang sembari membawa koper nya.
"Its ok."
"Koper kamu mana,biar aku bawain"
"Gua engga bawa" Yara pikir kan dia hanya pulang ke rumahnya jadi pasti ada banyak pakaiannya maupun perlengkapan lainnya disana.
"Kebiasaan. Kalau ke Berlin kamu engga bawa koper" Liam berkata benar, Yara memang bukan gadis yang suka repot. Toh benar juga jika kita punya uang ya kita tak perlu khawatir.
"Gua udah beli tiketnya online" ujarnya kepada Liam.
"Ok nanti aku ganti ya"
"Engga usah" kini keduanya sampai di meja resepsionis. "Here's the ticket"
"OK Miss. The flight will take off at 11 am. Make sure your luggage is complete. Don't be left behind" ujar penjaga resepsionis itu.
"Thank you " yara
"Thank you for using our flight services"
Yara yang kini merasa mengantuk pun berkata kepada liam "Come on. I want to sleep on the plane" dengan menarik koper Liam dia pun berjalan mendahuluinya.
"Ok" sembari Liam mengejar Yara yang sudah berjalan duluan dan memotret Yara diam-diam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"My bear... Ada apa dengan kaki mu?" Tanya Liam yang tak sengaja saat Yara melangkah ke pintu pesawat.
"Oh. Jatuh kemarin. Engga sakit sih cuma lebam aja"
"Kenapa engga hati-hati sih. Ini kalau mom and dad tau pasti khawatir soal ini" ucap Liam dengan khawatir juga.
"Engga khawatir kalau mereka engga tau" jawab yara
"Udah diobati?" Tanya Liam
"Udah"
setelah duduk Yara langsung tertidur Hingga jam 5 sore. Dia lelah dan juga kaki nya terasa sedikit sakit. Jadi untuk menetralisir rasa sakitnya dia memilih tidur saja.
