Yara Shevarta Wilder adalah gadis Berlin yang datang ke Indonesia dengan tujuannya sendiri. Pantang mundur sebelum tercapai.
Dia Mengincar sosok masa lalunya untuk dihancurkan, tak peduli jika dia harus menjadi pembunuh sekaligus.
Sampai akhirnya...
Hari ini double up ya little cat. MINTA TOLONG,KALAU ADA YANG TYPO AJA TANDAI YA...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pengumuman di gedung informasi selesai. Para murid harus kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran.
"Kalian duluan. Gua mau ke toilet" Yara berucap demikian karena ingin mengganti pembalut nya.
"Ok. Jangan lama-lama. Ini mapel nya bu Sukma" ujar Aruna memperingati Yara. Guru BK sekaligus matematika ini tidak pernah mentoleransi keterlambatan kecuali benar benar penting.
Mereka bertiga berpisah,Dany dengan Aruna menuju kelas. Sedangkan Yara ke toilet. Yang dimana toilet itu berdekatan dengan kelas kala dan temannya. Mau gimana lagi jika tidak mau tembus ya harus menggunakan toilet terdekat.
Saat semua sudah selesai Yara pun bergegas keluar namun sebelum itu tiba-tiba ada adik kelas 10 yang bertanya "kak. Aku boleh minta tolong engga?"
"Apa?" Tanya sinis Yara.
"Boleh bantuin bawain keperluan olahraga engga?aku engga kuat kalau sendirian" tanya murid cewek itu.
Yara melihat jika murid itu memang memakai pakaian olahraga. "Mana?"
"Di gudang olahraga lah kak"
"Ambil Sono ntar gua bantu bawa"
"Masa aku ambil sendiri. Sama aja dong aku engga minta tolong"
"Udah mau dibantuin tapi ngelunjak Lo" sinis Yara
"Hehe ayok kak" ajak murid itu.
Sesampainya di gudang olahraga. Murid cewek itu mengambil sekeranjang yang berisi bola basket lalu memberikan kepada Yara. "Yang bener aja Lo. Masa banyak gini"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya makanya aku minta tolong sama kakak" ucap murid itu dengan membawa tongkat softball "Itu kayak nya bisa di dorong deh" ujarnya kembali setelah melihat jika keranjang itu memiliki roda.
Yara pun mencoba mendorong keranjang besar tersebut. Tapi sial roda roda kecil ini mancet sehingga dia kesusahan untuk membawanya keluar.
"Lo aja yang bawa sini. Biar gua yang bawa tongkat nya" ujar Yara yang tak mendapatkan jawaban dari adik kelas nya.
