Welcome to my page
"sampai kapan gua harus kayak gini tuhan?" Gumam Yara lirih sembari menatap cermin yang berada di kamar mandinya.
Dan keluar menuju ke wadrobe. Tapi setelah selangkah dia keluar dari kamar mandi Yara mendengarkan langkah kaki di dalam kamarnya.
" Taruh saja sarapannya di meja" ucap Yara. Karena dari kemarin Yara lebih suka di dalam kamarnya bahkan untuk makan sekalipun. Jadi dia menganggap jika yang masuk ke dalam kamar nya itu pelayan, ditambah lagi sesuai jam sarapan nya.
"Baju crop putih dimana ya?kok engga ada?" Gumam Yara dengan mencari-cari pakaian mini nya itu.
Walaupun ada beberapa baju yang sama, entah kenapa jika urusan crop top itu sering menghilang.
"Dimana para pelayan menyimpan nya?""Kinerja macam apa ini?payah sekali?"
"Gua tanya pelayan aja deh"
Akhirnya Yara keluar dengan handuk kimono putih yang masih menempel di badannya.
" Kau tau dimana baju crop top ku?warna pu-.... " Ucapan Yara terhenti saat melihat kala berada di kamar nya. Lancang sekali dia."What are you doing here ?" Tanya Yara dengan nada tajam.
"Hai, gimana keadaan Lo?udah baikan ?" Kala kini bertanya dengan mendekat ke arah Yara yang masih terlihat sedikit basah.
"Get out" ucap Yara
"Perlu kita ke rumah sakit ?" Kala masih bertanya kekeh kepada Yara terkait kondisinya.
"Get out" jawab Yara sekali lagi.
"Ok. Gua pikir Lo baik. Jadi kita sarapan dulu ya" ajak kala dengan meraih tangan Yara untuk menuju ke sofa dan meja yang berada di kamar Yara.
" This looks delicious. Cocok buat Lo yang butuh tenaga. Apalagi buat marah sama gua" lanjut kala karena dia tau Yara sedang tidak ingin bicara dengan nya,itu artinya gadis itu marah kepada nya.
"ALBIIII. ALBIII " teriak Yara dari dalam kamarnya membuat Albi yang berada di lantai bawah pun menghampirinya.
"Apa?" Jawab Albi saat datang di kamar Yara.
KAMU SEDANG MEMBACA
YARA'S SECRET - END
Tiểu Thuyết ChungYara Shevarta Wilder adalah gadis Berlin yang datang ke Indonesia dengan tujuannya sendiri. Pantang mundur sebelum tercapai. Dia Mengincar sosok masa lalunya untuk dihancurkan, tak peduli jika dia harus menjadi pembunuh sekaligus. Sampai akhirnya...