Yara Shevarta Wilder adalah gadis Berlin yang datang ke Indonesia dengan tujuannya sendiri. Pantang mundur sebelum tercapai.
Dia Mengincar sosok masa lalunya untuk dihancurkan, tak peduli jika dia harus menjadi pembunuh sekaligus.
Sampai akhirnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bagaimana perkembangan kasus nya ?" Tanya Rayan yang diseberang sana.
"Paman Hans sudah membantu varta, anak buah nya juga ikut menyelidiki kasus ini" jawab Albi
"Syukurlah " ucap Rayan lengah dengan merasa lega
"Kenapa Daddy melakukan hal ini lagi?" Tanya Albi
"She's my daughter, My boy. kita keluarga " jawab Rayan
"Dia bahkan tidak menganggap Daddy sebagai ayahnya. Bagaimana disebut sebagai keluarga " ujar Albi membuat Rayan terdiam.
"She needs time. Sudahlah Daddy akan melanjutkan pekerjaan Daddy. Jaga kesehatan mu dan sampai jumpa" ucap Rayan yang tak ingin memperpanjang hal ini dan segera mengakhiri panggilan telepon tersebut.
"Hm" balas albi yang tau jika Daddy menghindari ucapannya barusan.
____
"Ternyata memang bukan dia " gumam polisi itu saat melihat rekaman cctv yang ditemukan oleh detektif
"Dia siapa ?" Tanya kepala polisi
"Itu, murid yang bernama Yara. Saksi pertama saat melihat korban" jawab polisi
"Bukankah kau juga yang menangani kasus nya. Yang hampir satu tahun lalu itu" timpal polisi itu lagi
"Iya itu memang aku" jawab detektif itu sembari menunjuk vide rekaman cctv itu "pelakunya memakai seragam?" Gumam detektif itu
"Iya. Kan pesta itu dilakukan para murid SMA Bumantara " ujar kepala polisi
"Hanya 8 murid yang masih memakai seragam, apalagi 5 murid itu memiliki alibi kuat. Jadi menurut ku hanya 3 murid lah yang harus kita periksa kembali" ucap polisi saat mengingat beberapa murid yang di interogasi nya hingga larut malam.
"Detektif Alan. Tolong bantu penyelidikan murid itu. Karena aku juga harus menanyakan ke beberapa guru pihak sekolah" ucap kepala polisi
Sekolah memang sedang libur. Jadi kepala polisi harus menemui beberapa guru di sebuah restoran jepang di ruang VVIP.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
