Chapter 49 | Bad News

4 1 0
                                    

Maafin ya kalau typo. Saya juga manusia yang tak lupa juga dengan kesalahan typo.

Akhir-akhir telat up karena mikir gimana alurnya. Berat juga ya ternyata.

"Lo tau engga sih, avera meninggal" ucap bisik Aruna yang baru datang di meja Yara saat sedang menulis salinan materi karena dia tidak berangkat kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tau engga sih, avera meninggal" ucap bisik Aruna yang baru datang di meja Yara saat sedang menulis salinan materi karena dia tidak berangkat kemarin.

"Gila" gumam Dany "Lo boong ya?" Tanya Dany

"Tau darimana Lo?" Tanya Yara

"Sebenarnya ini masih rahasia, tapi gua tau dari pak Burhan yang nelfon orang diam-diam " bisik Aruna

"Kejadian baru aja. Mungkin sebentar lagi pihak sekolah pasti tau" timpal Aruna

"Beneran Lo?boong mirip monyet ya" tuduh Dany

"Sumpah, gua engga boong" ucap Aruna sembari mengangkat telapak tangan jika dia tidak berbohong. "Gua juga punya buktinya. Tadi gua rekam diam-diam" lanjutnya sambil menunjukan ponselnya.

"Simpan dulu, kali aja orang lain butuh" saran Yara

"Anak-anak juga pada bahas di grub, tapi tentang kasus kebakaran rumahnya" ucap Dany memperlihatkan grub kelas mereka membahas kebakaran rumah avera.

"Kabarnya cuma nyokap nya yang selamat" timpal Dany.

"Berarti yang ngebakar itu pak Burhan?" Tanya Yara

"Kemungkinan sih iya, soalnya tadi pak Burhan bilang kalau dia udah nyelesain tugasnya dan mau tutup mulut" penjelasan Aruna didengarkan oleh Yara dan Dany secara sungguh-sungguh.

"Lebih gilanya lagi, dia mau mengakhiri hidupnya buat orang itu biar engga ketahuan siapa bos nya" ujar aruna kembali

"Kita haru-....." Ucapan Yara terjeda saat melihat ketua OSIS masuk kedalam kelasnya. Siapa lagi jika bukan Juna

"Selamat pagi semuanya. Kita tentu tau berita duka tentang teman kita. Jadi sebagai perwakilan perkelas disarankan ketua dan sekretaris kelas untuk mengumpulkan sumbangan perkelas. Dan mereka juga akan ikut ke rumah duka. Jam 8.30 harus dilapangan buat berangkat semuanya" informasi yang disampaikan oleh Juna sendiri diterima baik oleh mereka semuanya.

Juna pergi dan ketua kelas mengumpulkan sumbangan di kelasnya.

"Gua ikut. lagian sekretaris juga engga  berangkat, jadi gua wakilin aja ya" usul Aruna kepada dirinya sendiri.

"Boleh sih, kita ke lapangan sekarang " ajak cowok itu kepada Aruna.

"Gua pergi dulu" pamit Aruna kepada Dany dan Yara.

"Ke kantin yuk " ajak Yara kepada Dany

"Situasi duka gini Lo mau ke kantin?" Tanya Dany konyol

"Laper anjir, gua belum sarapan. Lagian mau gimmick di rumah dukanya juga butuh tenaga " balas Yara karena dia juga tak terlalu dekat dengan avera. Hanya sebatas tau jika dia kekasih Juna yang selalu di incar-incar oleh Aruna saja.

YARA'S SECRET - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang