Yara Shevarta Wilder adalah gadis Berlin yang datang ke Indonesia dengan tujuannya sendiri. Pantang mundur sebelum tercapai.
Dia Mengincar sosok masa lalunya untuk dihancurkan, tak peduli jika dia harus menjadi pembunuh sekaligus.
Sampai akhirnya...
Saya akhir-akhir ini fokus promosi cerita ini dulu ya. Jadi up nya setiap 2H sekali....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Keesokan harinya, Yara selesai sarapan berniat untuk keluar tapi tiba-tiba ditanya oleh ibunya.
"kau sudah memilih dress mu?" Tanya Melisa saat melihat Yara turun dari tangga.
"Dress?"
"Di dalam Wardrobe mu. Pelayan sudah menyiapkan nya"
"Warna biru ? Varta engga suka"
"Dress code nya memang biru varta"
"Kalau begitu, varta cari sendiri " kemudian Yara melanjutkan perjalanan ke sorum mobil mansion untuk ke mall. Dia merindukan belanja bebas tanpa khawatir soal harga.
"Anak itu" gumam Melisa. Yara sepertinya memang diluar kendali. Terlalu banyak memberontak semenjak dia kabur 2 tahun lalu.
-
Saat ini kala dan james memasuki hotel Blanca. Hotel milik pak tua Axelo Wilder. Semua tamu pesta boleh menggunakan hotel itu secara gratis. Dengan syarat menunjukkan undangan nya tersebut.
"Kenapa disini?kenapa engga ke rumah aja?" Kala bertanya kepada James yang memasuki area hotel.
"Karena acara malam ini akan di laksanakan di hotel ini tuan muda "
"Pukul?" Tanya kala kembali.
"7 malam tuan muda " jawab james dilanjut dengan menaiki lift ke lantai 4
Saat sampai di sebuah lorong. Keduanya berhenti di depan pintu. "Ini kamar tuan muda, dan di sebelah nya kamar nyonya"
"Terimakasih paman. Kau boleh pergi" ucap kala menyuruh James pergi dari kamar hotel nya. Luciana.
Kala membaringkan tubuhnya diatas ranjang sembari memainkan ponselnya. Dia melihat jika isi pesan nya dengan kala kemarin sudah cek list. Tapi tidak dibalas. Alias di baca saja.
Emang dia pikir dirinya siapa?apa dirinya selebriti hingga menjawab pesan nya saja tidak ada waktu. Cihh sombong sekali,batin kala.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
