Esok harinya, saat Louis sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor, tiba-tiba ada telepon dari petugas keamanan rumahnya, Pak Dito, yang memecah kesibukannya.
"Halo," sapa Pak Dito
"Halo, iya Pak," sambut Louis
"Ini Mas, motornya sudah diperbaiki. Sudah bisa hidup Mas," kabar gembira disampaikan Pak Dito.
"Oh, iya, satu jam lagi saya pulang," jawab Louis dengan senang hati.
"Baik, Mas Louis," balas Pak Dito sebelum menutup teleponnya.
Louis kembali fokus pada pekerjaannya yang selalu menumpuk, ia harus menyelesaikan nya hari ini karena besok adalah tanggal merah. Ketika waktu tiba untuk pulang, dia memberi salam pada teman kantornya yang segera bertolak pulang.
"Aku duluan, ya, Yan." ujar Louis.
"Cepat sekali kau pulang, Louis," komentar Riyan.
"Pekerjaanku sudah selesai, Yan," jawab Louis singkat.
Pria yang diajak bicara oleh Louis adalah Riyan August, teman akrab Louis di kantornya yang berada di ruangan yang sama dengan Louis. Setelah selesai dari kantor, Louis pulang ke rumah dan disambut oleh motor kesayangannya, rasanya seperti saat masih SMA dulu, dimana Louis setiap hari menaiki PCXnya ke sekolahnya, ada banyak kenangan dengan motor itu. Lalu berita gembira kedua datang dari Liam yang menelepon Louis.
"Halo, Is," sapanya.
"Ya, ada apa?" tanya Louis.
"Ayahku mengundangmu, Bibi Sarah, Kak Edgar, Istri Kak Edgar dan ayahmu untuk datang ke acara kecil-kecilan di rumahku, untuk menyambut kepulangan ayahku dari Amerika," jelas Liam.
"Kapan?" tanya Louis tertarik.
"Besok malam jam tujuh," jawab Liam.
"Baiklah, nanti akan ku beritahu Ayahku," janji Louis.
"Oh, hampir lupa! Dresscodenya putih, ya!" tambah Liam.
"Jas putih?" tanya Louis sedikit bingung.
"Kalau bisa jas putih, tapi kalau kemeja putih pun tidak tak masalah," jelas Liam sebelum menutup pembicaraan.
Telepon pun dimatikan. Besok adalah hari libur, dan Louis memutuskan untuk pergi ke mall naik motor kesayangannya, PCX.
Louis datang ke HW Mall dengan langkah ringan, merasakan udara siang yang cukup panas. Mall itu terletak tidak jauh dari rumahnya, menjadi pilihan sempurna untuk menghabiskan waktu luangnya. Saat memasuki mall, matanya tertuju pada dua sosok yang sedang berbincang dengan penuh antusias. Celine dan Sabrina, terlihat cukup serius berbincang dengan seorang karyawan di mall itu.
Dari kejauhan, Louis mendekati mereka dengan hati penuh kehangatan. Ketika Celine tahu Louis ada di dekat mereka, Celine berusaha menyembunyikan wajahnya. Namu, dengan langkah mantap, Louis pun menyapa dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality:1022
Romance[END] Jika anda menyukai cerita romansa yang cukup realistis, anda harus membaca cerita ini. Sinopsis : Kirana Franceline, atau yang akrab disapa Celine, baru saja kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di University of Illinois, Chica...