Ku rayu kau, Jantung Puisi ku.Kepulan asap berhembus dari bibir tipis itu
Cukup membuatku cemburu
Hey, berani-beraninya gulungan kertas itu mengecap hak milikku!Sial, rinduku semakin menggebu
Siratan rasa yang terpendam
telah menjelma menjadi dendamSebagai bentuk pembalasan
Ku lilitkan sepasang lengan ku melingkar
pada lehernya yang kekarSuara halus ku berbisik mendayu
meracuni nafsu
Dimalam yang syahdu
Ku dengar ia tertawa merduDia tarik ragaku ke atas riba
Menyesap aroma tubuh ku yang menggodaMenghadiahi bibir ku dengan kecupan mesra
Hembusan nafas berhasrat cinta
Dekap hangat nya singgah di dadaSiasat jemari berkelana menjamah diri
Jejak bibir merah merona membekas
pada setiap lekuk tubuhku yang dia laluiAku terpenjara dalam Kungkungan perkasa
Ia menjadikan ku permadani
menuju Bahtera cintaAku dengan setia mengikuti
kemana gulungan ombak membawa kami
Hanyut ke lembah Alam Maya
lalu karam dihantam badai surya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA SANDYKALA {JILID 2} ✓
ПоэзияMeratap melalui Tinta Menjerit dengan Aksara Memuja dalam Prosa Tak jarang menangis Air mata Diksi Bermandikan Majas majas menyayat hati Diselimuti Sansekerta Demi memburamkan makna sebenarnya Sajak ku mungkin sukar dimengerti Namun jika kau se...