LEMBAR XXII

13 3 0
                                    


Melankolia Sang Pemahat Sastra

Lembaran risalah
menceritakan bagaimana aku patah
Kuasa raga kian melemah
bila hadirnya tak lagi terjamah
Aku mulai tersesat disudut lembah

Secangkir kopi ku seduh
kala hujan sudah teduh
Menyisakan langit bergemuruh
diiringi suara gaduh
Dari isi kepala yang riuh

Luka ku tak kunjung sembuh
Lebam nya tak pernah kau sentuh
Raga malang ini menanti kau rengkuh

Kertas ku semakin lusuh
Aksara ku pun belum sampai separuh
Cintaku sudah tak utuh
Kelopak bunga mawar ku jatuh
bersama mahligai yang runtuh

AKSARA SANDYKALA {JILID 2} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang