LEMBAR XXI

15 3 0
                                    

Hiraeth

Ku pandang wajah purnama
di sebalik Awan gelita
Malam merebak suasana sunyi
saat sepi menggerogoti hati

Alunan lagu kesayangan kita
membawaku jauh dalam renungan
Ke tempat dimana pertama kali kita dipertemukan

Kau dan kemeja hijau tua
terlihat begitu mempesona
Canda tawa memanjakan Sukma
Semakin malam semakin hangat saja
Meskipun kopi kita sudah tak tersisa

Semakin ku mengenalmu
semakin aku dibuat jatuh cinta
Tak hanya kesempurnaan raga
Dialah Atma nan Candala
Sang Pujangga pemilik Mantera Dewana

Kau adalah keindahan
yang sukar untuk ku lukiskan

Lagu kita terhenti
bertukar menjadi melodi menyayat hati

Bersamaan dengan itu
bayangmu seketika pudar
Senyuman dibibir ku pun menjadi samar
Lirik lagu itu membuatku tersadar
Api asmara kita sudah tak lagi berkobar

Kisah kira telah usai
Romansa kita hancur berkecai

AKSARA SANDYKALA {JILID 2} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang