Kau bukan orangnyaManakala gema tawa
mengisi segenap ruang tempat kita berjumpa
Maka saat itu kau perlu tau
Kau bukan lah sesiapaJika ku temui kau dengan pakaian serba warna
Berhias polesan wajah merah merona
Ketika itu juga bukan kau orangnyaKetika kau hampiri aku dengan segelas soda
Sebungkus coklat dan setangkai bunga
Itu juga tak berarti apa-apaSederhana saja
Kala ku cari hadirmu dengan mengenggam serpihan kaca
Berhias mataku akan sorot merah menyala
Ku sodorkan wajah basah bersimbah nistaKu hampiri kau dengan kobaran merah
bukan menyaratkan amarah
Sorot itu tersisa Sumarah
akan jemari yang berlumur darahKau sambut hadir ku dengan suguhan kopi senja
Di iringi sepiring kue matcha
lantas kau bertanya,"Seberapa jahat kali ini Semesta kita?"Maka kaulah orangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA SANDYKALA {JILID 2} ✓
PoetryMeratap melalui Tinta Menjerit dengan Aksara Memuja dalam Prosa Tak jarang menangis Air mata Diksi Bermandikan Majas majas menyayat hati Diselimuti Sansekerta Demi memburamkan makna sebenarnya Sajak ku mungkin sukar dimengerti Namun jika kau se...