WARNING 🔞🔞🔞🔞🔞. ADEGAN DEWASA KHUSUS YANG SUDAH LEGAL SAJA.
____"Hari yang berat dan melelahkan. Mari, kita tutup hari yang melelahkan dengan bercinta yang panas dan nikmat," ajak Auden sembari mengecup pipi Ayla bergantian.
Tangan laki-laki itu terulur. Ayla menerima uluran tangan suaminya dan ikut bangkit. Diam-diam dia melirik melewati bulu mata lentiknya gundukan keras di bawah yang sudah tidak bisa ditutupi membuat wanita itu tersenyum geli. Ahhh! Dasar GaGa baperan!
Auden menarik tubuhnya hingga menempel di dada bidang dan keras suaminya membuat Ayla mendongak ikut memberi tatapan lapar. Masih tak percaya jika takdir membawa dirinya sejauh ini dan laki-laki ini yang menjadi miliknya. Bukan orang lain.
"GaGa punya Emme?" tanya Ayla tak percaya sambil menggosokkan tangannya di balik kain yang seolah hampir robek karena sudah tak bisa menampung keras dan besarnya.
Auden menggerang. Mencoba untuk aktif, tangan Ayla merayap di dada keras itu hingga naik ke leher Auden turun-naik. Jakun pria itu naik turun sebisa mungkin menahan gairah karena dia ingin bermain yang lama dan intim.
"Semua punya Emme," kata Auden mengambil tangan Ayla dan memasukkan ke dalam celananya hingga dia benar-benar merasakan betapa kerasnya GaGa.
Mata Ayla berbinar seperti putrinya merasa seperti mendapatkan harta karun berharga.
"Terima kasih, Edde. Please, jangan pergi," pinta Ayla mendongak benar-benar memohon.
Auden tersenyum sembari mengecup bibir istrinya. "Pergi ke mana?" tanya laki-laki itu membuat Ayla menggeleng sembari menarik napas panjang. Dia tahu Delisha akan terus berusaha keras agar anak laki-lakinya kembali pada menantu impiannya.
"Jangan pergi! Apa pun yang terjadi jangan pergi."
Lagi! Permohonan benar-benar dilayangkan.
Tidak menjawab permintaan itu, Auden membenamkan bibirnya pada bibir bulat mungil yang rasanya semanis madu. Selalu membuat candu.
Ketika bibir keduanya terlepas untuk mencuri udara sebanyak mungkin Auden tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali melesakkan bibirnya ke bibir Ayla.
Lidah keduanya beradu, saling melumat, mencecap, menjelajah milik lawan. Dengan tatapan dalam yang diberi membuat Ayla kembali merasa tubuh merinding. Laki-laki ini miliknya.
Tangan Ayla terulur untuk meraba wajah tampan itu ingin membuktikan jika dirinya sedang tidak bermimpi. Dia hidup dalam mimpinya.
"With you I'm living in my dream," ujar Ayla tanpa melepaskan pose keduanya.
Auden tersenyum dan kembali membawa tubuh Ayla ke atas ranjang. Merebahkan dan menahan kepala sang istri dengan tangannya kembali memberi aksi godaan dengan mencium bibir manis itu dengan tatapan yang ingin dia utarakan, tapi hanya ciuman itu seolah bahasa tubuh tentang perasaan masing-masing lawan.
"Edde tidak akan pergi kemanapun. Emme rumah Edde," ungkap Auden sembari mengecup sudut bibir Ayla yang terbuka karena ciuman keduanya. Kembali melumat dan lidah mereka saling bertaut dengan basah.
"Dan, please Emme jangan memendam apa pun sendirian. Sudah berkali-kali Edde bilang apa yang Emme pikirkan itu tidak benar," tegas Auden membuat Ayla terdiam dengan tubuh sedikit menegang tidak mengerti apa yang pria ini maksud.
Ciuman Auden menurun hingga rahang Ayla dan menuju lehernya. Tangannya mulai menjalar hingga tempat favoritnya. Buah dada Ayla. Rasanya tidak akan puas untuk menjamah, menyusu dan melakukan hal yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU INGIN CERAI!
Romance"Aku hanya ingin cucu darimu dan takkan pernah sudi punya menantu hina sepertimu!" Hanya air mata yang menjawab semua hinaan yang diterimanya. Ayla tahu dia tidak pernah dinginkan siapa pun. Dirinya sadar hanya tempat pembuangan sperma suaminya. "...