Bagaimana rasanya menyukai seseorang yang tidak menyukai balik dirimu? Bagaimana rasanya ketika kamu dicintai dengan hebat oleh orang lain, tetapi kamu sudah tidak memiliki energi lagi untuk mencintai dirinya?
Ini cerita seorang gadis bernama Raina...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seorang gadis gila juga ingin merasakan cinta♡"
-Kayla Atmajaya-
☔️Happy Reading☔️
Plakk!!
"Ke mana kamu sore tadi? Keluyuran terus," marah Zul kepada putrinya.
"Aku cuma keluar sebentar, Yah," jelas Kayla tidak terima dengan perlakuan Zul kepadanya.
Plakk!!
Sabrina berbuat tidak sopan terhadap anak tirinya. "Ngelawan kamu, yaa?" katanya. "Anak kamu, Yah, diminta ajarin Rosa belajar aja malah keluyuran ga jelas." Sabrina menimpali.
Ibu tiri Kayla itu terus mencari masalah kepadanya. Bertahun-tahun Kayla mendekap diri di dalam neraka, karena ayahnya juga sudah berpindah pada wanita iblis itu.
"Kenapa kamu ga belajar sama Rosa tadi? Adikmu kamu biarin pergi sendiri ke tempat kursus." Zul masih tersulut karena dikompori Sabrina.
"Rosa terus, Rosa Rosa Rosa! Aku kapan, Yah?" Kayla pecah.
Tangan gadis itu menggenggam kuat dirinya sendiri. Seolah tidak ada yang bisa menguatkan kecuali dirinya sendiri. Luka yang setiap hari selalu bertambah di telapak tangan Kayla, menggambarkan begitu menderitanya ia di rumah.
"Kamu ga usah ngelawan, ya. Kamu ngomong gitu seakan ayahmu ga pernah ngasih makan aja," Sabrina menjawab.
"Ibu ga usah ikut campur! Sejak Ibu sama Rosa pindah ke rumah ini, semuanya berubah! ayah jadi pemarah!" tegasnya meluapkan emosi.
"KAYLA!" panggil Zul keras. "Kamu masuk kamar sekarang sebelum Ayah tampar kamu!"
"Dasar anak ga tahu diuntung." Mulut Sabrina belum berhenti menimpali.
***
"Bawa bekal apa, Rain?"
Mawar mengeluarkan kotak bekalnya dari plastik. Wadah berisi nasi dan tempe orek itu berhasil menarik indra penciuman orang di sekitarnya.
"Nasi goreng sama telur mata sapi," jawab Raina yang ikut mengeluarkan wadah bekalnya.
"Mau icip, dong." Mawar bersemangat.
Keduanya selalu bertukar lauk saat di membawa bekal ke sekolah. Keduanya wajib saling merasakan makanan yang dibawa. Tempe orek Mawar dibagi ke Raina, sebaliknya Raina membagi nasi goreng buatannya tadi pagi kepada Mawar.
"Enak, War. Kamu yang masak, ya?"
"Iya, kepagian tadi bangunnya," ucap Mawar dengan mulut penuh.
Raina dan Mawar menikmati makanannya di depan kelas. Mereka berbaur sembari melihat seisi sekolah beraktivitas.