"Menunggu itu seperti berdiri di tepi jurang, berharap akan ada sinar yang datang, tetapi terjebak dalam bayangan ketidakpastian."
-Raina Renata-
☔️Happy Reading☔️
Hari ini pertandingan pencak silat di SMA Garden Bandung. Kali ini perwakilan dari SMA Garden Bandung akan bertanding dengan SMK Permata, tepatnya SMK di depan SMA itu.SMK Permata dan SMA Garden Bandung sering terjadi tawuran. Namun, kali ini mereka bertarung demi membanggakan nama sekolahnya masing-masing.
"Udah siap, Al?" Bara memukul pelan kedua pundak Alfi untuk menguatkannya.
"Hm." Alfi berdeham yang berarti ia siap untuk pertandingannya.
***
"Semangat, Wan!" seru orang-orang dari pinggir lapangan.
Awan telah melakukan posisi siap pasang, tidak sabar lagi ingin menghabisi pentolan SMK sebelah itu. Ia menunggu aba-aba untuk memulai semuanya.
Dari tempat penonton berada, Mawar bersuara, "Kok, ga semangat gitu, Rain?"
"Kenapa juga aku harus semangat?"
Raina tidak berminat menonton pertandingan pencak silat yang tengah berlangsung sekarang. Menang atau kalahnya Awan, tidak akan berdampak pada dirinya.
Banyak mulut dari setiap sudut lapangan bersuara. Hampir tiga per empat manusia di sana menyuarakan nama Awan. Mungkin karena pertandingannya diadakan di SMA Garden Bandung, makanya lebih banyak pendukung perwakilan SMA itu dibandingkan dengan perwakilan SMK Permata.
Riuh tepuk tangan dan yel-yel meramaikan seisi lapangan. Keringat bercucuran bukan hanya keluar dari pemainnya, tetapi penonton juga ikut merasakan.
Awan mengelak dengan melakukan usaha pembelaan, sikap kaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat semula berhasil membuatnya lolos dari serangan lawan. Pertandingan itu diakhiri dengan serangan balik tebasan yang dilakukan oleh Awan.
Sorai tepuk tangan meriah mendominasi. Suara dari toa pengisi acara pun samar-samar sampai ke telinga.
"Pertandingan selanjutnya, Alfi Tri Yudha dari SMA Garden Bandung melawan Galih Dendi Wijaya dari SMK Permata."
Usai pertandingan Awan, semua teman-temannya merangkul satu sama lain. Keberhasilan Awan kali ini sangat membanggakan bagi teman dan sekolahnya.
"Ga nyamperin juga?" Mawar bertanya.
Raina melihat ke arah laki-laki yang sudah dikerumuni banyak orang itu. "Enggak, ah. Ngapain?"
"Kali aja, kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (ON-GOING)
RomanceBagaimana rasanya menyukai seseorang yang tidak menyukai balik dirimu? Bagaimana rasanya ketika kamu dicintai dengan hebat oleh orang lain, tetapi kamu sudah tidak memiliki energi lagi untuk mencintai dirinya? Ini cerita seorang gadis bernama Raina...