Bagaimana rasanya menyukai seseorang yang tidak menyukai balik dirimu? Bagaimana rasanya ketika kamu dicintai dengan hebat oleh orang lain, tetapi kamu sudah tidak memiliki energi lagi untuk mencintai dirinya?
Ini cerita seorang gadis bernama Raina...
Dilihat dari perawakannya, laki-laki tua ini sudah berumur enam puluh tahun atau bahkan lebih. Sedikit saja goresan yang ada pada tubuhnya pasti membuat Awan dan Gery sangat khawatir.
"Maaf, Pak, saya tadi ga liat." Awan mencium punggung tangan kanan orang itu.
"Maaf, Pak," ujar Gery mengikuti apa yang dilakukan Awan barusan.
"Gapapa." Orang itu mengelus tangan kanan Awan yang digunakan untuk menyaliminya tadi. "Kamu gimana, wajahmu luka."
Awan menyentuh lengan kirinya yang sempat tergeset aspal jalanan. "Cuma luka kecil doang, Pak."
"Bapak pulang ke mana? Biar saya dan teman saya anterin." Gery memawarkan.
"Rumah Bapak di depan sana," ujarnya menunjuk lorong di depan sana. "Tidak jauh lagi," lanjut orang itu.
Benar, rumah yang orang itu tunjuk tidak jauh. Ia menyebrangi jalan dari lorong satu untuk sampai ke lorong di depannya. Entah apa tujuannya keluar malam-malam seperti ini.
"Kami antar pulang, ya, Pak?"
"Iya, Nak."
Laki-laki tua itu bangkit dan menaiki motor Gery. Dibantu Awan yang ikut membawa pulang motor tua milik si bapak.