2'

615 12 0
                                    

"Gaisha pingsan" ucap salah satu murid.

Anita dan Keyra pun langsung menengok, dan benar saja disana sudah ada Gaisha yang tergeletak.

"Eh eh bantuin tuh" ucap Nando ke arah mereka.

"PMR MANA PMR BANTUIN KEK" sentak Keyra saat melihat semuanya hanya diam tidak berkutik.

Tanpa lama-lama Keyra dan Anita bersiap untuk mengangkat tubuh Gaisha.

"Gue aja"

Seluruh murid menatap Arghera tak percaya.
Dia paling tidak peduli terhadap hal seperti ini, namun tiba-tiba saja dia menawarkan sikap baik seperti ini.

Arghera pun menggendong Gaisha ala bridal style menuju uks. Jiya yang melihat itu semakin panas, wajahnya sudah memerah dan kepalan di tangannya sudah terkena kuku-kuku tajamnya.

"Liat aja lo Gaisha"

Jiya Geolanda, seorang wanita berambut pirang yang di kuncir kuda dengan lipstik merah merona yang tebal. Ia adalah musuh Gaisha karena posisi Ia menjadi primadona di SMAVI ini tergantikan oleh Gaisha, Ia juga sekaligus seseorang yang sudah hampir 5 tahun ini mengejar-ngejar untuk mendapatkan Arghera tapi tidak bisa. Arghera selalu mengabaikannya sejak smp. Namun kali ini Ia semakin membenci Gaisha karena melihat kejadian tadi.

Empat teman Arghera menatap tak percaya kejadian ini. Pasalnya selama ini yang mereka lihat Arghera tidak peduli terhadap siapa pun.

"Teman kita berubah" ucap Razi yang masih tak percaya.

Arghera pun berjalan menuju uks dengan santainya, tatapan iri cewek-cewek SMAVI mereka tunjukan.

Sesampainya di uks Arghera meletakkan tubuh Gaisha di atas brankar uks nya, Ia menatap sengit gadis tersebut "Nyusahin".

Mata Arghera melihat sekujur tubuh Gaisha yang mengenaskan. Rambut yang lepek dan lengket, seragam yang basah, dan lutut yang luka.

Ia pun langsung mengambil kotak p3k di lemari uks, dan mengobati lutut Gaisha dengan pelan-pelan.
Sebenarnya, dia melakukan ini mau tidak mau.

Masa iya apakah harus Keyra dan Anita yang gotong-gotong Gaisha untuk sampai sini? kelamaan pikir Arghera tadi.

Setelah kurang lebih 10 menit, Gaisha perlahan membuka matanya. Setelah tersadar dengan apa yang terjadi Ia menutup mulutnya secara rapat-rapat.

Arghera yang menyadari itu, menaikkan alis satu nya "Kenapa?".

"Gue mau pulang pliss, gue gasuka nyium bau daun-daun ini"

"Arghera lo mau ya pliss bantuin gue, biar dibolehin pulang. Gue ga betah make baju kaya gini" mohon Gaisha memelas.

"Pulang aja sendiri, ribet" balas Arghera memutar bola matanya malas.

Gaisha berdecak "Lo ya bener-bener ga berperikemanusiaan".

Setelah itu Gaisha pun turun dari brankar, hendak berjalan menuju kelasnya.

Arghera melepas jaket nya, lalu melemparnya ke kepala Gaisha dengan kencang.

"Aww" ringis Gaisha kemudian menengok ke belakang dengan sinis.

"Pake, baju lo basah bodoh" ucap arghera lalu berjalan keluar mendahului Gaisha yang masih menatapnya sengit.

Gaisha mengambil jaket yang menyangkut di kepalanya "Gede banget ini ukurannya".

Tanpa berpikir lama Ia pun langsung memakainya, setidaknya untuk menutupi bau-bau daun yang menggangu indra penciuman Gaisha.

Dan kini berganti bau harum maskulin milik Arghera.

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang