29'

188 4 0
                                    

Pletak!

"ADUH! kaga ngotak banget lo lempar nya" kesal Anita memegang kepala yang terkena lemparan botol.

Lalu diambilnya botol kosong tersebut, dan dilemparkan kembali kepada Gaisha.

Gaisha hanya menyengir lebar tanpa dosa, "Gabut banget gue".

"Lo ga mau balapan emang?" tanya Keyra.

"Engga"

Anita berfikir keras apa yang akan mereka lakukan disana, tangannya bertumpu pada meja seraya sedang memikirkan sesuatu.

"Udah be diem sini aja" saran Keyra.

Mereka berdua pun hanya mengangguk pasrah, lalu sibuk dengan handphone nya masing-masing.

"Kalian setelah lulus mau lanjut kemana?" tanya Gaisha tiba-tiba.

"Gue masih belum tau, gue masih menikmati masa-masa kelas 12 ini" jawab Anita.

Keyra ikut mengangguk, "Sama, gue ga mau moment-moment kelas 12 ini gue lewatin begitu aja kalau gue sibuk ngejar nilai buat masuk ptn".

Gaisha berdecih, "Yakin? bukannya lo males?".

"Iya si itu juga, setengah-setengah lah" balas Keyra.

Anita menatap satu-satu temannya, "Nanti kalau udah lulus jangan lupa ya sama gue".

"Masih lama, baru semester 1"

"Iya Nit, udah deh ga usah sok sedih"

"Ya kan gue cuma ngomong!"

Gaisha terkekeh, "Kita bakal bareng-bareng terus".

"HARUS!"

Keyra tersenyum tipis, "Cita-cita lo pada mau jadi apa?".

"Gue mau jadi chef!" jawab Anita antusias.

"Kalau gue, gue mau jadi CEO!" jawab Gaisha.

"Kalau lo Key?"

"Cita-cita gue banyak, berubah-ubah sesuai mood. Gue aja bingung mau ngejar yang mana" jawab Keyra.

Gaisha mengerutkan keningnya, "Kejar semua nya aja".

Keyra menggeleng, "Gue ga sehebat itu".

"Kita bisa hebat asal kita mau berproses aja" sambung Anita.

"Benar benar benar!"

"Semoga kita sukses kawan" ucap Gaisha memeluk kedua temannya.

"Sok sedih banget dih, monyet-monyet empang" gumam Pajar dari belakang.

"Mereka sedih karena mereka punya cita-cita yang bikin mereka harus berpisah nanti buat ngejar mimpi nya masing-masing. Emang nya kaya lo, ga punya cita-cita!" timpal Riza.

Pajar berdecak, "Dih sorry ye, lo pada gatau aja cita-cita gue".

"Apa emang?" tanya Dika.

"Nikah di atas truk!"

"Idiot! ga usah didenger orang setress" timpal Nando.

Arghera berdeham, lalu duduk di posisi yang tidak jauh dari mereka bertiga.

"Kita kesini mau ngapain?" tanya Nando.

"Ngapain be, ga suka amat" desis Pajar.

Nando memasang wajah datarnya, "Lagak lo udah kaya cewek jar"

"Pajar dengan dua kepribadian nya"

Pakar berdecak mendengar ucapan Dika, lalu dia berpura-pura seakan ngambek dengan temannya itu, "Suka-suka gue!"

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang