22'

216 3 0
                                    

BRUMM

BRUMM

BRUMM

Gerbang mewah yang menjulang tinggi SMAVI terbuka menampilkan sebuah 8 motor keren yang baru saja datang. Mereka semua langsung menuju parkiran untuk menaruh motornya masing-masing disana.

"Wah gila bukan main"

"Keren amay"

"Selalu mempesona"

"Mereka kenapa ga satu circle aja ya"

Cibir para murid-murid melihat kehadiran mereka. Semuanya menatap takjub, baru kali ini mereka melihat dengan terpesona karena dua geng tersebut datang secara bersamaan.

Anggota WANKANA dan BAISIKA melepas helm nya yang menutupi kepala nya. Lalu merapihkan seragam nya, sebelum lanjut berjalan untuk ke kelas.

3 wanita berjalan didepan, dan 5 lelaki berjalan di belakangnya. Mereka berjalan dengan tampang menarik, dagu nya terangkat dan mata nya fokus ke arah depan.

Disepanjang koridor tidak ada percakapan diantara mereka. Tatapannya benar-benar fokus pada jalan didepannya. Mereka bertepar pesona di sepanjang murid-murid yang melihat nya.

Langkah kaki mereka mulai menaiki tangga, dan nama kelas nya pun sudah terlihat didepan mereka. Lalu mereka masuk dan duduk di kursinya masing-masing.

"WOY HARI INI PULANG CEPAT KATANYA!" seru Sherly antusias.

"HEH SERIUS LO?" tanya Nina.

"IYA TADI GUE DENGAR-DENGAR PAS LEWATIN RUANG GURU"

Sekelas bersorak riuh, berharap ucapan Sherly tadi itu benar.

Tidak lama kemudian bel berbunyi, dan Bu Eka memasuki kelas mereka untuk mengajar mata pelajaran ekonomi.

Semua memperhatikan Bu Eka yang sedang memaparkan materi tentang akuntansi.

"Lama-lama isdet (mati) gue, mana abis ini mtk" gumam Pajar melihat angka-angka di papan tulis.

"Orang sabar disayang pagom" balas Dika pelan, mata nya fokus pada materi yang sedang ditulis Bu Eka.

Pajar mengerutkan keningnya, "Saha (siapa) pagom?".

"Pak Gomo"

Arghera menghembuskan nafasnya pasrah, "Berapa menit lagi?".

"Baru juga masuk Gher!" timpal Pajar.

"15 menit aja belum" balas Nando.

"Semangat teman-teman" ucap Dika yang masih tetap fokus.

Dibarisan sana terdapat Gaisha yang sedang asik terlelap, wajahnya tertutupi oleh tas nya. Ia sudah tidur sedari Bu Eka menulis di papan tulis. Katanya mumpung lagi menghadap kesana.

Sherly menyenggol lengan Gaisha saat Bu Eka sudah berbalik menatap anak muridnya.

"Bangun woy! diliatin"

Gaisha berdecak, terpaksa membuka matanya. Lalu melihat ke depan dengan setengah sadar.

"Ada yang mau ditanyakan?" tanya Bu Eka.

Hening.

"Kalau tidak ada, ibu tutup pertemuan nya. Terimakasih semua" ucap Bu Eka lalu bergegas keluar kelas.

"DEMI APA BU EKA CUMA NGAJAR SETENGAH JAM DOANG?" tanya Anita tidak percaya dengan heboh.

"IYA COY"

"YA UDAH GAPAPA BAGUS"

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang