38'

172 3 0
                                    

Di tengah perjalanan menuju kantin saat itu, Arghera menuruti permintaan gadisnya untuk ditemani ke kantin membeli susu kotak favoritnya. Mereka berjalan dengan bercanda gurau yang membuat Gaisha sedikit merajuk akibat ledekan dari nya.

Tepat gadisnya itu berjalan mendahuluinya, notif masuk dari handphone Arghera.

Keola.
Temenin aku plis, mamah aku sakit di Singapura.

Alis Arghera terangkat satu membaca pesan tersebut, lalu langsung beralih kepada Gaisha yang tengah sedikit berlari menuju kulkas disana.

Dan saat itu lah Ia langsung pergi dari kantin secepat mungkin tanpa berfikir lama-lama.

Arghera berlari dari kantin menuju parkiran, namun ditengah perjalanan nya Ia bertemu dengan teman-teman nya.

"Woy! lo mau kemana?" tanya Pajar sedikit keras.

Lelaki itu berhenti, lalu menatap teman-temannya satu persatu, "Ada yang harus gue urus, gue titip Gaisha".

Dika menggeleng, "Maksud lo?".

Arghera menghela nafasnya, "Gue gabisa jelasin sekarang, intinya gue titip cewek gue".

"Kita ga mau, kalau lo ga jelasin sekarang" balas Riza.

"Santai aja bro, kita berteman dari dulu. Kalau lo lagi ada masalah sekarang berarti kita juga harus ikut serta" lanjut Pajar.

"Tapi ini masalah gue sama Keola"

Mendengar pernyataan itu teman-teman Arghera langsung menghembuskan nafasnya pasrah.

Dika menggelengkan kepalanya pelan, "Lo kenapa lagi sama Keola?".

"Mamah dia sakit di Singapura, dan gue sama dia harus kesana sekarang?" jawab Arghera.

Pajar berdecak sebal, "Kenapa harus lo? emang nya dia gabisa pergi sendiri? lagian juga emang Mamah nya dia penting bagi lo sampai lo harus bela-belain ikut Keola kesana?".

"Keola minta temenin gue"

Riza terkekeh tidak menyangka, "Berarti kalian cuma berdua doang kesana?".

Arghera hanya diam mendengar ucapan teman-temannya yang seperti tidak mendukung.

"Gue ga nyangka banget punya ketua se bodoh kaya lo Gher" ucap Nando tiba-tiba yang sedari tadi hanya diam.

Pajar, Dika, dan Riza mengangguk setuju mendengar kalimat teman nya itu.

Arghera yang melihatnya pun menggeram kesal, Ia berusaha menahan emosi nya untuk tidak ribut dengan teman nya sendiri.

"Terserah kalian mau ngomong apa, yang jelas gue bakal tetap temenin Keola kesana"

"Itu artinya sama aja, lo berusaha mendekati kata putus buat Gaisha" timpal Pajar.

Nando memegang pundak Arghera dengan kencang, "Lo harus pikirin ini baik-baik Gher, usaha lo kaya gini jangan sampai mentang-mentang dia sahabat kecil nya lo".

"Gue udah pikirin baik-baik, kalian ga usah ikut campur permasalahan ini" balas Arghera.

"Ini bukan masalah, TAPI LO YANG BIKIN INI JADI MASALAH BESAR" gertak Pajar.

"Lo perlakuin Keola seolah-olah dia cewek lo, padahal lo udah punya sosok cewek yang lebih dari cewek itu" lanjut Pajar sangat pelan menatap Arghera dengan serius.

"Dan lo lebih mentingin dia Gher dari pada cewek lo sendiri"

Dika menghela nafasnya, "Andai lo lihat ke belakang Gher, ada kita dan Gaisha yang selalu ada buat lo. Tapi lo malah tertuju pada satu titik yang ga jelas asal usul nya dari mana".

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang