40'

275 6 0
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul 16.30 yang artinya bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, sekolah sudah mulai sepi karena perginya murid-murid beserta guru-guru yang akan kembali ke rumahnya untuk beristirahat.

Berbeda dengan Gaisha, yang masih diam seorang diri didalam kelas sejak 30 menit yang lalu, dengan duduk di kursi miliknya. Tatapannya fokus mengarah ke pintu, seakan menunggu seseorang yang akan masuk.

Telinga Gaisha seketika menajamkan pendengarannya saat suara langkah kaki mulai mendekati ke arah nya.

"Sha? belum pulang? mau bareng?"

Gaisha sontak diam mematung.

Hal tersebut membuat Arghera langsung menghampiri gadisnya.

"Sha?"

"Gaisha?"

"Gaisha Niandisya"

Tangan Arghera melambai-lambai dihadapan wajah Gaisha untuk menyadarinya.

Gaisha yang tersadar langsung menatap Arghera, "Apa?" tanya nya dengan pelan.

"Lo kenapa? sakit?" tanya Arghera cemas.

Kepala Gaisha pun langsung menggeleng dengan cepat, lalu Ia beralih untuk tidak menatap lelaki disampingnya itu sekarang.

Arghera mengerutkan keningnya bingung, "Ayo pulang sama gue".

"Ga mau, gue dijemput"

"Sama gue aja Sha, gue mohon"

Tangan lelaki itu pun kemudian menarik lengan Gaisha untuk mengajaknya keluar dari kelas.

Dan Gaisha pun tidak ada pergerakan untuk menolak.

"Sha, gue mau ajak lo ke suatu tempat" ucap Arghera dengan tersenyum.

Gaisha yang sedikit melamun pun langsung mencerna percakapan Arghera barusan.

Dan hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Arghera melirik Gaisha sekilas, "Sha, jangan melamun".

"Kalau ada sesuatu yang mau lo omongin, ngomong aja Sha. Ada gue disini, lo ga perlu takut"

"Gapapa Gher" jawab Gaisha tanpa melihat Arghera.

Lelaki itu tersenyum tipis, "Gue udah mempelajari beberapa kamus untuk mengerti bahasa wanita Sha. Dan gue menemukan bahwa didalam arti gapapa itu terdapat makna yang besar. Contohnya lo, bilang gapapa tapi dalam hati lo, kata itu benar-benar ga mencerminkan apa yang lo bilang dengan ekspresi lo sekarang Sha".

Lalu tangannya beralih untuk merangkul erat sang gadisnya itu.

Gaisha menggeleng pelan, "Emang nya lo baca kamus itu buat apa?".

"Buat Gaisha, buat cewek gue. Agar gue selalu bisa bikin dia senang dan bahagia sama gue"

"Emang ada kamus judulnya kaya gitu?" tanya Gaisha.

Arghera tersenyum, "Ada, dia terbit di hati gue Sha dan hanya gue yang boleh baca, lalu gue sampaikan ke sayang nya gue".

Dan wanita itu pun hanya manggut-manggut saja mendengar nya.

"Cantik banget kalau lagi ketawa si" gemas Arghera yang langsung memainkan pipi gadisnya itu untuk mengajaknya bercanda.

"Gue ga ketawa Gher"

Arghera pun berpura-pura kecewa, "Serius? yah padahal tadi gue liat lo sekilas ketawa Sha".

Niat hati ingin sekali dirinya dapat melihat Gaisha kembali tersenyum dan tertawa di dekatnya seperti dulu. Tapi apa daya, lagi dan lagi kesalahan dirinya yang membuat semuanya itu hilang.

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang