14'

235 5 0
                                    

GUBRAK!

"AWWW!" teriak Gaisha kesakitan.

Tubuhnya terbanting dengan posisi tengkurap dibawah.

Pagi ini Ia terlambat lagi, dan mengharuskan dirinya untuk memanjat lewat tembok belakang yang cukup tinggi.

Gaisha memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit pada bagian lengan kanan yang tergores cukup panjang.

Lalu Gaisha berdiri, dan merapihkan seragam yang berantakan.

"Sha lo gapapa?" tanya Zidan yang baru datang.

Gaisha tidak menjawab, lalu pergi meninggalkan Zidan.

Gaisha berjalan di koridor dengan santai, tidak peduli dengan guru-guru atau pun osis yang akan memergoki nya jika Ia terlambat.

"Gila sakit banget" gumam Gaisha melihat pergelangan tangan nya.

Tidak butuh lama, wanita itu sampai pada kelasnya. Dan Ia melihat ada Bu Eka, artinya sekarang sedang jam pelajaran ekonomi.

Tok Tok Tok

Semua pandangan murid dikelas langsung menatap ke sumber suara.

"Kamu jam segini baru datang! ga lihat sekarang jam berapa?" omel Bu Eka.

Gaisha menyengir, "Boleh masuk ga bu?".

Bu Eka berfikir sebentar, "Boleh tapi kamu harus berdiri didepan dulu!"

"Kaki nya angkat satu, tangannya megang kuping kamu dua-duanya"

Gaisha menuruti pun menuruti perintah Bu Eka.

"15 MENIT!" gertak Bu Eka, lalu kembali duduk di kursi.

Gaisha menghembuskan nafasnya pasrah, "Semoga ga ada yang liat tangan gue" batin nya.

"BU! ITU DI TANGAN GAISHA BERCUCURAN DARAH" ucap Sherly memberi tahu sedikit keras.

Dan Arghera langsung melihat ke depan. Sedari tadi Ia fokus dengan pulpen yang di main-main kan dijarinya. Sampai Arghera juga tidak tau sejak kapan wanita itu berdiri disana.

Lelaki itu menatap serius lengan kanan Gaisha yang sedang memegang telinganya nya, menjalani hukuman.

"Kamu kenapa bisa berdarah kaya gitu?" tanya Bu Eka.

"Tadi jatuh, gara-gara manjat tembok belakang" jawab Gaisha dengan hati-hati karena takut terkena marah.

Bu Eka menggeleng kan kepalanya, "Kamu ini ya benar-benar, cewek tapi kelakuan nya kaya cowok-cowok!".

"Ada PMR dikelas ini?"

Semua menggeleng serempak.

"Saya aja Bu yang ngobatin!" jawab Keyra penuh semangat.

"GAK! INI KESEMPATAN KAMU BUAT BOLOS DIPELAJARAN SAYA NANTI" kesal Bu Eka.

"YA SUDAH KALAU GITU SAYA AJA BU!" timpal Anita.

Bu Eka menggerakan jari telunjuk nya ke kanan dan kiri, pertanda tidak boleh.

"SAMA NYA KAMU JUGA!"

Keyra dan Anita pun berdecak, kesempatan untuk keluar dari jam ekonomi ini sudah tidak ada.

Arghera berdiri, dan menuju ke depan.

"Saya aja Bu yang ngobatin Gaisha" tegas nya.

Lalu tangannya menarik seragam Gaisha untuk keluar dari kelas.

Bu Eka hanya mengangguk mendengar ucapan Arghera, lalu kembali untuk mengajar.

"Gher ih! pelan pelan kek" kesal Gaisha.

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang