35'

176 5 0
                                    

Keola memasuki gerbang sekolah dengan senyuman ceria nya, Ia bersenandung kecil dengan sedikit berlompat-lompat. Seperti nya, suasana hati Keola saat ini sangat baik.

Disepanjang koridor bibirnya selalu mengukir senyuman, tidak lupa juga Ia menyapa siapa pun yang melihatnya. Tampak berbeda, tapi itulah Keola sekarang.

"Pokoknya hari ini aku harus full senyum"

Kemudian Ia terkekeh geli, setelah mengucapkan kalimat tersebut sembari membayangkan sesuatu.

"Stress"

Jiya berdecih diujung sana melihat perlakuan wanita itu. Lalu tangannya bersedekap dada, memikirkan hal yang baru saja terjadi.

"Gue yakin ada sesuatu" gumam Jiya sebelum pergi dari sana.

Keola memasuki kelas, dan saat itu lah seisi kelas langsung menatap ke arah nya.

Termasuk Gaisha.

Kemudian Ia pun langsung menunduk, dan langsung duduk di kursi miliknya.

"Lo kemana aja baru masuk?" tanya Nina.

"Aku..."

Nina mengerutkan keningnya, menunggu jawaban dari teman nya.

"Aku sakit kemarin" jawab Keola.

Nina pun langsung mengangguk paham.

"Omong kosong apa itu" batin Keyra yang menyadari gerak-gerik Keola.

Anita menajamkan pandangan nya kepada Keola, pikiran nya berlalu lalang mencari hal tersembunyi disana.

"Oh iya, lo emang sakit apa?" tanya Nina lagi.

Keola mengigit bibir bawahnya, mata nya memejam sebentar.

"Biasa, cuma panas sama pusing doang"

"Ko lo ga ngabarin gue si, jadi nya kan nama lo di alfa in dari kemarin"

"Oh iya, lupa"

Nina pun mengangguk paham, lalu kembali lagi kepada kegiatan nya yang sedang menonton film di layar handphone nya.

Gaisha melirik teman-temannya yang berada di samping meja nya.

"Lo pada kenapa dah?"

"Dasar bego. Dikasih isyarat tidak mau mengerti" sinis Anita menatap temannya itu jengkel.

"HAH?"

"Nanti aja" saran Keyra.

Tidak lama kemudian bel jam pelajaran pertama pun berbunyi, artinya saat ini kelas XII IPS 4 akan kedatangan Bu Congyu yang sudah pastinya akan memberikan makanan sejumlah rumus-rumus tercinta nya untuk dikonsumsi kepada anak-anak murid kesayangan nya itu.

"Yang semangat dong, yang semangat dong..." ucap Pajar mengikuti nada yang kini sedang viral di tiktok.

"Maneh we sendiri... aing mah cape. Pengen sare..." balas Riza.

Mereka berdua melihat kehadiran wali kelasnya itu dengan ekspresi yang dibuat-buat.

"Oh my good, pesona wali kelas saya sungguh tidak bisa disenggol" puji Nando dengan kedua tangan seraya sedang berpuisi.

"Kecantikan nya, kelembutan hati nya, dan kebaikan yang ada pada diri ibu membuat saya selalu bersemangat menyambut ibu"

"Oh ibu..."

"Bisakah memberi kami keringanan dari beberapa rumus-rumus yang selalu tertanam di hati ibu?"

Bu Congyu menggeleng-gelengkan kepalanya menatap perlakuan Nando.

ARGHERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang