WHO ARE YOU?

26 2 0
                                    


Sederhananya, Kau adalah apa yang aku tulis dan Aku hanyalah apa yang tak akan pernah kau baca.

Aku melihatmu berbeda dengan yang lain, kupikir hanya sekedar penasaran dan kekaguman, namun ternyata aku salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihatmu berbeda dengan yang lain, kupikir hanya sekedar penasaran dan kekaguman, namun ternyata aku salah. Karena nyatanya aku telah jatuh cinta.

Jatuh cinta pada pandangan pertama.

Letter to D

*****












Jombang, 25 Oktober 2021

Sebuah tempat yang ramai akan hiruk pikuk manusia didalamnya, tidak membuat sesak justru malah membawa kebahagiaan dan kenangan tersendiri yang tidak bisa diulang.

Tempat itu adalah, Kelas.

Tepatnya paling sudut disekolah, tempat paling jauh dari ruang guru namun dekat dengan gerbang sekolah.

"Nanti jadi gimana latihannya?" Airin memecah keheningan kelas kala itu.

"Dadakan banget sih, padahal nanti gue mau keluar sama nyokap" Dhisa berseru tidak senang, diakan mau quality time bareng ibunya.

"Mau kemana emang?" Ghea bertanya.

"Biasalah diajak shopping, mumpung abis gajian" Disha menjawab sambil cengengesan.

"Oh" teman-temannya kompak menjawab

"Masalahnya kalo ini gak segera diatur kita yang kelabakan sendiri nanti," ucap  Ibu ketua kelas yang sudah lelah dengan keadaan, mencoba kembali meyakinkan anggota kelasnya.

Bulan depan kelas mereka dipilih menjadi tim seni rebana, alasannya simpel karena anak cowok kelas ini rata-rata jago main rebana, tapi sayangnya rata-rata dari mereka adalah cowok-cowok bandel.

Alhasil cewek-cewek kelas ini ralat lebih tepatnya cewek-cewek yang mau diajak kerjasama pun banting stir mencari jalan lain, agar para cowok-cowok mau latihan bersama. Kan kalo gak kompak malu-maluin.

"Ya enaknya gimana ya?" Ghea mencoba berpikir namun hasilnya nihil.

"Ini dari kita serius gak ada yang bisa main rebana?" Dirra, selaku ketua kelas bertanya.

"Gue bisa, tapi udah mulai lupa soalnya gak pernah diasah" Pamela berseru dengan raut semangat namun langsung tergantikan karena ucapan terakhirnya.

"Oh, gue punya ide" Wardah yang sedari tadi menyimak, akhirnya mengeluarkan ide cemerlangnya.

"Apa" dengan kompak semua mendekat.

Hening

Wardah membisikan sesuatu dengan raut penuh semangat tapi menyeramkan karena lebih mengarah sulit ditebak.

"Kita minta bantuan sama kating"

"Hah!!??"

*****

Letter to D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang